Seorang warga membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat di sungai Citarum, Dayeuh kolot, Bandung, (27/12). Tumpukan Sampah tersebut merupakan sampah kiriman dari kota akibat hujan yang terjadi terus menerus. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Bandung - Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto mengatakan kelanjutan proyek pengolahan sampah berbasis insinerator atau pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) menjadi pekerjaan rumah Kepala Badan Pengelolaan Hidup (BPLH) yang baru dilantik.
"Pekerjaan rumah besar yang harus segera dituntaskan adalah PLTSa," ujar Yossi sat ditemui seusai acara serah-terima memori jabatan pejabat eselon II di Balai Kota Bandung, Selasa, 30 September 2014
Yossi mengatakan saat ini institusinya bersama tim ahli dari Universitas Padjadjaran masih mengkaji biaya tipping fee dan dampak sosial bagi warga apabila proyek tersebut direalisasikan. Kajian itu akan diberikan kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang baru dilantik, sehingga tugas barunya bisa dijalankan dengan maksimal. "Semua terinci di memori jabatan," ujarnya. (Baca: Bakar Sampah, Pemkot Bandung Bayar Rp 88 Miliar)
Proyek pembangunan PLTSa berbasis insinerator sampah itu merupakan warisan Wali Kota Bandung sebelumnya, Dada Rosada. Rencananya, mesin pembakar sampah akan dibangun di dekat Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Gedebage, Bandung.
Namun, proyek tersebut menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat dan jaringannya menyatakan penolakan terhadap proyek PLTSa. Alasannya, PLTSa belum memiliki kajian standar nasional Indonesia. Selain itu, fasilitasnya dikhawatirkan akan menebarkan racun lewat debu sisa pembakaran sampah. (Baca: Walhi Tunggu Tanggapan Ridwan Kamil Soal PLTSa)
Hari ini, 17 pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Kota Bandung melakukan serah-terima memori jabatan. Para pejabat tersebut dirotasi oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil supaya bisa mengejar target program Pemerintah Kota Bandung. Setelah menerima memori jabatan, para pejabat yang posisinya dirotasi sudah bisa turun langsung menangani dinas barunya.
Kepala BPLH Kota Bandung yang bertugas menangani proyek PLTSa adalah mantan Kepala Dinas Kepala Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung, Hikmat Ginanjar. Sebelumnya, jabatan itu dipegang Eric Mohamad Atthauriq.
Yosi berharap setiap kepala dinas yang mengemban tugas barunya bisa optimal menjalankan program-program dan menyelesaikan berbagai macam persoalan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. "Secara konseptual, jabatan adalah suatu kepercayaan. Saya yakin bisa jadi optimal," katanya.
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.