Soal Insinerator Sampah, Bandung Gandeng Ahli Unpad

Reporter

Editor

Eni Saeni

Selasa, 30 September 2014 16:59 WIB

Seorang warga membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat di sungai Citarum, Dayeuh kolot, Bandung, (27/12). Tumpukan Sampah tersebut merupakan sampah kiriman dari kota akibat hujan yang terjadi terus menerus. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto mengatakan kelanjutan proyek pengolahan sampah berbasis insinerator atau pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) menjadi pekerjaan rumah Kepala Badan Pengelolaan Hidup (BPLH) yang baru dilantik.

"Pekerjaan rumah besar yang harus segera dituntaskan adalah PLTSa," ujar Yossi sat ditemui seusai acara serah-terima memori jabatan pejabat eselon II di Balai Kota Bandung, Selasa, 30 September 2014

Yossi mengatakan saat ini institusinya bersama tim ahli dari Universitas Padjadjaran masih mengkaji biaya tipping fee dan dampak sosial bagi warga apabila proyek tersebut direalisasikan. Kajian itu akan diberikan kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang baru dilantik, sehingga tugas barunya bisa dijalankan dengan maksimal. "Semua terinci di memori jabatan," ujarnya. (Baca: Bakar Sampah, Pemkot Bandung Bayar Rp 88 Miliar)

Proyek pembangunan PLTSa berbasis insinerator sampah itu merupakan warisan Wali Kota Bandung sebelumnya, Dada Rosada. Rencananya, mesin pembakar sampah akan dibangun di dekat Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Gedebage, Bandung.

Namun, proyek tersebut menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat dan jaringannya menyatakan penolakan terhadap proyek PLTSa. Alasannya, PLTSa belum memiliki kajian standar nasional Indonesia. Selain itu, fasilitasnya dikhawatirkan akan menebarkan racun lewat debu sisa pembakaran sampah. (Baca: Walhi Tunggu Tanggapan Ridwan Kamil Soal PLTSa)

Hari ini, 17 pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Kota Bandung melakukan serah-terima memori jabatan. Para pejabat tersebut dirotasi oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil supaya bisa mengejar target program Pemerintah Kota Bandung. Setelah menerima memori jabatan, para pejabat yang posisinya dirotasi sudah bisa turun langsung menangani dinas barunya.

Kepala BPLH Kota Bandung yang bertugas menangani proyek PLTSa adalah mantan Kepala Dinas Kepala Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung, Hikmat Ginanjar. Sebelumnya, jabatan itu dipegang Eric Mohamad Atthauriq.

Yosi berharap setiap kepala dinas yang mengemban tugas barunya bisa optimal menjalankan program-program dan menyelesaikan berbagai macam persoalan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. "Secara konseptual, jabatan adalah suatu kepercayaan. Saya yakin bisa jadi optimal," katanya.



RISANTI

Terpopuler:

Koalisi Merah Putih Targetkan Revisi UU KPK
Nurhayati: Walk-Out Demokrat Inisiatif Saya
Kejutan, Maria Londa Rebut Emas Asian Games
MK Tolak Gugatan Uji Materi UU MD3
SBY Mau Batalkan UU Pilkada, Mahfud: Itu Sia-sia

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya