Juru bicara Koalisi Merah Putih, Tantowi Yahya (ketiga kiri) dan sekretaris jenderal partai anggota koalisi memberikan keterangan seusai sidang putusan MK di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, 21 Agustus 2014. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golongan Karya, Tantowi Yahya, membantah Koalisi Merah Putih akan menjegal pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada 20 Oktober 2014. (Baca: Isu Sabotase Pelantikan, JK: Ketua MA Juga Bisa)
"Mana ada itu skenario jegal-menjegal. Kami juga manusia waras yang punya akal sehat," ujar Tantowi saat ditemui Tempo di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 29 September 2014. (Baca: Jokowi Dilantik, Ahmad Muzani: Biasa Aja Ah...)
Pihak-pihak yang menyebut partai koalisi pendukung Prabowo Subianto punya skenario penjegalan melalui tata tertib MPR, menurut Tantowi, adalah mereka yang ingin menjatuhkan Koalisi Merah Putih. Tantowi menegaskan, walaupun kursi Ketua DPR dan MPR akan diduduki kader partai pro-Prabowo, tidak akan ada sabotase pelantikan Jokowi-JK. (Baca: Partai Pro-Prabowo Absen Pelantikan Jokowi, 'Itu Bunuh Diri')
Dalam Tata Cara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Hasil Pemilihan Umum menyebutkan pelantikan presiden diselenggarakan dalam sidang paripurna MPR. Namun, apabila MPR tidak dapat menyelenggarakan sidang, pelantikan dapat dilangsungkan dalam rapat paripurna DPR.
Isu yang beredar, akan ada skenario sengaja tidak menyelenggarakan pelantikan presiden pada 20 Oktober mendatang, baik di sidang paripurna MPR maupun DP. (Baca juga: KPU Usul Batalkan Pelantikan 7 Legislator Terpilih)
Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Rieke Dyah Pitaloka, menyerukan agar rakyat mengawasi jalannya pelantikan ini.
Jokowi Pidato Soal Infrastruktur dan Pengelolaan Air dalam World Water Forum, Walhi: Tak Menyelesaikan Krisis
1 menit lalu
Jokowi Pidato Soal Infrastruktur dan Pengelolaan Air dalam World Water Forum, Walhi: Tak Menyelesaikan Krisis
TEMPO, Jakarta- Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menyampaikan kritik keras terhadap pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan pada Water World Forum atau Forum Air Dunia ke-10 di Bali. Di dalam kesempatan tersebut, Jokowi menggarisbawahi bahwa dalam satu dekade terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur airnya dengan membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektar jaringan irigasi, 2.156 km pengendali banjir & pengamanan pantai, serta merehabilitasi 4,3 juta hektar jaringan irigasi.