Kader PPP Boikot Rencana Konsolidasi Suryadharma
Editor
Budi Riza
Minggu, 28 September 2014 14:52 WIB
TEMPO.CO, Makassar - Rencana konsolidasi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dihadiri oleh Suryadharma Ali di Hotel Singgasana, Jalan Sultan Hasanuddin, Sabtu malam, 29 September 2014, diboikot oleh sejumlah kader PPP.
Pasalnya, para kader menuding bahwa pertemuan ini adalah ilegal, sehingga mereka memboikotnya dengan membawa spanduk. (Baca: Dikepung Massa PPP, Suryadharma Ali Dikawal Polisi)
"Pertemuan malam ini bukan konsolidasi, tapi hanya pertemuan silaturahmi saja. Apalagi, Suryadharma Ali bukan ketua lagi," kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Gowa Nursalam, Sabtu malam, 27 September 2014.
Menurut Salam, konsolidasi yang awalnya mensolidkan kader PPP, yang ada di kawasan bagian timur tidak boleh digelar. Ini karena sebagian kader PPP sudah tidak sepaham dengan mantan Menteri Agama ini. Apalagi, Suryadharma juga sudah tidak menjadi ketua umum partai lantaran tersandung kasus korupsi.
Akibat kekesalan para kader partai, kata Salam, Suryadharma Ali langsung didatangi oleh ratusan kader keruang pertemuan Morante Ballroom. Aparat kepolisian yang menjaga ruangan tersebut terpaksa harus mengevakuasi para kader PPP beserta Suryadharma Ali yang berada dalam ruangan. (Baca: Dicari Massa PPP, Suryadharma Rapat Di Ruang Lain)
"Ini semua karena bentuk kekesalan para kader kepada mantan ketua umum partai," ujar Salam. Dari pantauan, mantan Menteri Agama ini nyaris dihakimi ratusan massa yang menunggu Suryadharma Ali keluar ruangan. Beruntung aparat kepolisian langsung bertindak cepat kemudian mengamankan Suryadharma Ali.
Sementara itu, Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Mantasiah membenarkan bahwa semalam telah terjadi kericuhan antarkader PPP. Namun, setelah kepolisian menjaga ketat hotel, para kader sudah berhasil ditenangkan. (Baca: Suryadharma Ali Nyaris Diamuk Massa PPP Makassar)
"Rencananya partai ini mau konsolidasi, tapi ada kader yang tak setuju. Jadi terjadi kericuhan," kata Mantasiah.
Menurut Mantasiah, para kader berhasil ditenangkan, setelah Suryadharma Ali beserta petinggi partai dievakuasi. Dan rencananya para petinggi partai dan Suryadharma Ali akan beranjak ke Jakarta, pada Ahad, 28 September 2014.
DIDIT HARIYADI
Baca Juga:
UU Pilkada, Netizen Minta SBY Stop Bersandiwara
Ngaku Kecewa, SBY Berat Tanda Tangani UU Pilkada
Tagar ShameOnYouSBY Turun, SBY Tetap Dirisak
PPP: Amarah SBY Melengkapi Skenario