Ratusan Telaga di Gunung Kidul Dipermanen  

Reporter

Minggu, 14 September 2014 06:02 WIB

Ilustrasi kekeringan. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul memetakan ratusan telaga yang selama ini dinilai tak bisa diandalkan untuk menyuplai kebutuhan air warga saat musim kemarau panjang. "Telaga-telaga itu akan kami ubah jadi embung penampung air agar lebih bermanfaat," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunung Kidul Syarif Armunanto kepada Tempo, Sabtu, 13 September 2014. (Baca: Kekeringan, Warga Purbalingga Beli Air Bersih)

Syarif menuturkan Gunung Kidul sedikitnya memiliki 230 telaga yang tersebar hampir di seluruh kecamatan. "Tapi saat kemarau selalu terjadi kekeringan parah karena telaga yang mampu menghasilkan air hanya 70-an," katanya.

Kebanyakan telaga itu, kata Syarif, sudah mendangkal dan airnya kotor akibat pelumpuran yang terjadi seiring menyusutnya air. Warga pun sudah tak bisa memanfaatkannya lagi. (Baca: Ribuan Hektare Sawah di Indramayu Kekeringan)

Daripada tak berfungsi, Syarif menjelaskan, telaga-telaga itu hendak dipermanenkan sebagai embung dengan membuatkan konstruksi sarana penampung air. Luasannya bervariasi bergantung pada cekungan telaga yang bisa dibentuk dengan dinding beton. (Baca:Tak Dapat Jatah Air Bersih, Warga Bangkalan Protes)

"Kalau embung dari telaga itu jadi, rencananya kami buatkan kebun buah di dekatnya meniru konsep Gunung Nglanggeran, agar sekitar telaga tidak gersang dan air dapat terus dimanfaatkan secara produktif," dia menjelaskan.

Akhir tahun lalu, Raja Keraton Yogyakarta yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan sebuah kawasan wisata dengan konsep kebun buah yang pengairannya didukung sebuah embung di kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran Gunungkidul. Kebun buah ini menjadi destinasi wisata baru yang menggabungkan wisata alam dan agro.

Untuk revitalisasi telaga tak produktif ini, Gunungkidul membidik sedikitnya tiga telaga terlebih dulu. "Sasarannya telaga di kawasan selatan Gunungkidul yang dekat pesisir, seperti Pilangrejo," katanya. Anggaran awal yang disediakan untuk membangun tiga telaga menjadi embung dengan kedalaman rata-rata 4 meteran itu sekitar Rp 2 miliar. (Baca: Sungai di Indramayu Mengering, Panen Terancam)

PRIBADI WICAKSONO

Terpopuler:
Begini Cara Copot AhokSurya Paloh Temui Petinggi Partai Komunis Cina
Wanita Ini Teror Tetangga Demi Rumah Impian
5 Senyawa yang Baik untuk Kesehatan Mata
Wagub untuk Ahok, Begini Kata Sutiyoso


Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

39 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

45 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

49 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

51 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

52 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

56 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya