Kasus Medan Dipastikan Bukan Ebola

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 11 September 2014 20:00 WIB

Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan KesehatanKementerian Kesehatan RI. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Prof Tjandra Yoga Adhitama memastikan pasien berinisial NN yang meninggal dunia di Rumah Sakit Adam Malik, Medan, Selasa malam, bukanlah penderita ebola.

"Saya sampaikan hasil laboratorium pasien NN dari Medan, baru saja selesai pemeriksaan sampel hari kedua dan hari ketiga di Balitbangkes, semuanya negatif ebola. Artinya, pasien ini bukan kasus ebola," kata Tjandra dalam surat elektroniknya, Kamis, 11 September 2014. Selain NN, orang-orang yang berkontak juga dinyatakan negatif ebola. (Baca: Kecemasan Jemaah Haji akan Wabah Ebola)

NN baru pulang dari Nigeria dan merasa tidak sehat sejak di sana. Meski demikian, kata Tjandra, Nigeria belum terjadi transmisi antar komunitas tidak seperti di tiga negara lain seperti Liberia, Sierra Leone dan Guinea. Selain itu, sistem kesehatan di Nigeria juga jauh lebih baik. Angka kematian di Nigeria sebesar 33,3 persen lebih rendah dari tiga negara tersebut yakni 50 persen.

Gejala-gejala ebola yang sering dijumpai di Afrika yakni demam, nyeri otot dan sendi, diare atau muntah-muntah serta pendarahan yang luas tidak ditemukan pada NN. Ketika masuk RS Adam Malik kondisinya sudah memburuk dan terdapat gangguan multi organ. "Tapi hal ini dapat dijelaskan dengan adanya diagnosis penyakit lain,"kata Tjandra. (Baca: Vaksin Pencegah Ebola Diuji Coba ke Manusia)

Dia mengingatkan demi kehati-hatian dan kewaspadaan, memang lebih baik mewaspadai kemungkinan ebola pada orang yang baru kembali dari negara terjangkit hingga 21 hari pertama atau masa inkubasi. (Baca: WHO: Dunia Menyepelekan Ebola)

Tetapi tidak benar dan belum tentu semua yang sakit dan baru kembali dari negara terjangkit pasti ebola. "Masih banyak penyakit lain yang mungkin tertular di Afrika atau yang memang sudah diderita pasien, dan kebetulan muncul sesudah pulang dari negara terjangkit ebola," kata Tjandra.

Selain NN, sebelumnya seorang pasien di RS Pusat Infeksi Sulianti Saroso, AN, 30 tahun juga dicurigai menderita ebola. Setelah dites hasilnya juga negatif.

NATALIA SANTI


Berita lain:
Bentoel Pangkas Hampir 1.000 Buruh
Ini Naskah Papirus Tertua bagi Orang Katolik
Ahok Mundur dari Gerindra, Siapa Jadi Wagub?

Berita terkait

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

4 menit lalu

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.

Baca Selengkapnya

Amankan Konser NCT dan Kyuhyun Hari Ini di GBK, Polisi Kerahkan 865 Personel

15 menit lalu

Amankan Konser NCT dan Kyuhyun Hari Ini di GBK, Polisi Kerahkan 865 Personel

Sebanyak 865 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk mengamankan acara dua konser Korean Pop (K-Pop), NCT dan Kyuhyun.

Baca Selengkapnya

Apple Disebut Akan Mulai Produksi Panel Layar iPhone 16 pada Bulan Depan

20 menit lalu

Apple Disebut Akan Mulai Produksi Panel Layar iPhone 16 pada Bulan Depan

Hal ini sejalan dengan jadwal produksi Apple yang biasa untuk lini ponselnya termasuk iPhone 16.

Baca Selengkapnya

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

20 menit lalu

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan

Baca Selengkapnya

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

23 menit lalu

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) janji bertanggung jawab atas dampak ledakan pablik smelter yang dialami warga.

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

24 menit lalu

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa secara resmi menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Solo di kantor PDIP

Baca Selengkapnya

Gunung Semeru Enam Kali Erupsi pada Sabtu Pagi, Masyarakat Diminta Waspada

25 menit lalu

Gunung Semeru Enam Kali Erupsi pada Sabtu Pagi, Masyarakat Diminta Waspada

Erupsi Gunung Semeru pertama terjadi pada pukul 05.06 WIB dengan visual letusan tidak teramati.

Baca Selengkapnya

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

32 menit lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

37 menit lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Ini Penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga

42 menit lalu

Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Ini Penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga

Pemerintah telah tiga kali merevisi Peraturan Menteri Perdagangan tentang impor barang. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan ini....

Baca Selengkapnya