Isu Asusila Gubernur Riau Disebut Dipolitisasi  

Reporter

Selasa, 9 September 2014 18:34 WIB

Annas Maamun, Gubernur Riau. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Pekanbaru - Anggota Dewan Perwakian Rakyat Daerah Riau mengaku gusar dengan pemberitaan media nasional mengenai tuduhan isu asusila Gubernur Riau Annas Maamun. Dewan menilai isu itu syarat dengan kepentingan golongan. Di hadapan mahasiswa Riau yang menuntut sikap Dewan, legislator dari Partai Golongan Karya ini terkesan membela sang gubernur. (Baca: Korban Asusila Gubernur Riau Diperiksa Pagi Ini)

“Harus melalui kajian terlebih dulu menyikapi persoalan ini,” ujar Ketua DPRD Riau Suparman, Selasa, 9 September 2014.

Sejak isu asusila ini berkembang, dia mengaku sudah bertanya langsung kepada Annas. Dia mengklaim persoalan tersebut syarat dengan kepentingan.

Dari penelusuran Suparman, sang pelapor, WW, dulu merupakan anggota tim ahli masa Gubernur Rusli Zainal. WW disebut memiliki banyak program dan yayasan pendidikan yang selama ini mendapat bantuan miliaran rupiah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Namun, sejak pemerintahan Annas, segala bantuan terkait dengan program pendidikan bahasa Inggris-nya ditiadakan. “Kini tak ada lagi bantuan untuk dia,” ujarnya. (Baca: Isu Asusila, Annas Maamun Dikawal 30 Pol PP)

Suparman menuding isu asusila merupakan skenario yang dibangun sendiri oleh WW untuk menyerang Annas lantaran menghapus segala anggaran program pelatihannya.

Hal serupa diungkapkan legislator dari Golkar lainnya, Supryati. Ia pun mengaku sudah bertanya ihwal kejadian itu pada Annas. Ia menuding WW pernah meminta uang kepada Annas hingga Rp 4 miliar, tapi tidak ditanggapi sang gubernur. “Ingat budaya tunjuk ajar Melayu kita. Jangan sampai Riau ini hancur,” tuturnya sambil menangis. (Baca: Mahasiswa Minta Gubernur Annas Maamun Jangan Lari )




RIYAN NOFITRA




Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Jero Wacik | Polisi Narkoba | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014

Berita terpopuler lainnya:
UU Pilkada Sah, Koalisi Prabowo Borong 31 Gubernur
Temui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi
Begini Cara Jack The Ripper Membunuh Korbannya
Naked Sushi, Makan Sushi di Tubuh tanpa Busana
Ketemu Sudi Silalahi, Rini Minta Maaf

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

40 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

42 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

44 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

45 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

47 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

59 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya