Buruh Jateng Tolak Pedoman Susunan UMK  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Senin, 8 September 2014 08:46 WIB

Dua wanita buruh panggul cetakan batubata di Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (1/2). Kondisi ekonomi membuat mereka terpaksa menjalankan profesi laki-laki tersebut. Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Kalangan buruh di Jawa Tengah menolak peraturan gubernur tentang pedoman survei kebutuhan hidup layak (KHL) dan pentahapan pencapaian kebutuhan hidup layak yang diterbitkan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Tengah, Eko Suyono, menyatakan peraturan pedoman survei hidup layak itu belum mencerminkan kebutuhan riil para buruh. "Banyak kebutuhan buruh yang belum dimasukkan," kata Eko kepada Tempo, Senin, 8 September 2014.

Eko menyebutkan peraturan daerah tentang pedoman survei hidup layak yang diterbitkan Ganjar Pranowo hanya memasukkan 60 item kebutuhan hidup layak. Padahal kalangan buruh menginginkan 84 item bagi buruh lajang. Eko kecewa tak ada survei kebutuhan untuk suplemen vitamin guna menunjang produktivitas buruh. Bahkan kamar sewaan buruh yang dihitung hanya berukuran 3 x 3 meter. Banyaknya kebutuhan penunjang buruh yang tidak masuk dalam survei menyebabkan hasil survei kebutuhan hidup layak tetap rendah. Dengan begitu, upah minimum kabupaten/kota juga akan tetap rendah.

KSPI Jawa Tengah mendesak Gubernur Jawa Tengah untuk bisa menaikan UMK 2015 di 35 kabupaten/kota dengan persentase kenaikan hingga 30 persen. Sebab, selama ini kenaikan upah minim, padahal biaya kehidupan naik tinggi. Di provinsi lain, kata Eko, upah buruh sudah berada di kisaran Rp 2 juta. Tapi, di Jawa Tengah upah justru baru Rp 1 jutaan. "Jawa Tengah masih berorientasi upah murah bagi buruh," kata Eko.

Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah menyatakan penyusunan peraturan gubernur sudah melibatkan berbagai pihak, termasuk kalangan buruh. Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan metode dan indikator kebutuhan hidup layak sudah disepakati semua pihak terkait. Ia mengakui ada perdebatan ihwal sewa kamar bagi seorang buruh. Akhirnya disepakati item biaya sewa kamar yang layak adalah ukuran 3 x 3 meter. "Ini sudah menjadi konsensus," kata Ganjar.

Ganjar menyatakan penyusunan indikator KHL ini membuat upah buruh di 35 kabupaten atau kota di Jawa Tengah bakal naik semua. Dia mencontohkan, jika pada 2014 ada kabupaten yang upah minimum buruhnya masih di bawah Rp 1 juta, maka pada 2015 upah buruh di Jawa Tengah sudah tidak ada lagi yang di bawah Rp 1 juta.

ROFIUDDIN







Berita Terpopuler
Polisi Syariat' Berpatroli di Jerman
Megawati: Saya Bisa Ngamuk Lho!
Tersangka Kelima Rekening Gendut PNS Ditangkap
Jokowi Diminta Bernyali Ungkap Dalang Kasus Munir
Tim Transisi Akui Ada Anggota Gadungan
Setelah Kalahkan Gayus, Teddy Tengko Meninggal

Berita terkait

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

1 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

1 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

3 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

6 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

7 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

7 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

7 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

7 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

9 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

9 hari lalu

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar Pranowo mengaku tak diundang untuk menghadiri penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya