Sistem Pilkada Diubah, PDIP: Ini Kemunduran  

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 8 September 2014 06:50 WIB

Sejumlah pekerja memeriksa kelayakan surat suara pilkada Jawa Timur sebelum didistribuksikan ke sejumlah kecamatan di KPU Kota Gresik, Minggu (18/8). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, mensinyalir adanya manuver Koalisi Merah Putih untuk menguasai jabatan kepala daerah. Manuver itu tampak dari dukungan anggota koalisi ini terhadap rencana mengubah sistem pemilihan kepala daerah. “Ini strategi mereka untuk menentukan figur kepala daerah,” ujarnya ketika dihubungi Tempo, Ahad, 7 September 2014.

Wacana pemilihan kepala daerah oleh Dewan Perwakilan Rakyat kembali bergaung. Isu itu digulirkan partai pengusung Koalisi Merah Putih, seperti Golkar, Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan. Mereka menganggap model pilkada yang berjalan saat ini melahirkan masalah dalam anggaran negara dan koordinasi serta melahirkan konflik antarmasyarakat. (Baca: Perebutan Kursi Ketua DPR, PDIP Coba Lobi Politik)

Menurut Budiman, sistem pemilihan jalur parlemen merupakan cermin kemunduran demokrasi. Sistem itu mereduksi kedaulatan rakyat yang sesungguhnya dan menggantikannya dengan demokrasi perwakilan. Padahal, kata dia, survei yang dibuat Kementerian Dalam Negeri menyatakan mayoritas masyarakat masih menginginkan proses pemilihan kepala daerah secara langsung.

Budiman mencurigai pembahasan RUU itu tidak lepas dari kegagalan partai pengusung Koalisi Merah Putih dalam pemilu presiden. Mereka mendesain aturan main yang memungkinkan parlemen menentukan figur kepala daerah lantaran didukung oleh mayoritas anggota. “Padahal, Golkar dan Partai Amanat Nasional sebelumnya menolak sistem tersebut,” katanya.

Secara hitungan matematis, kursi koalisi PDI Perjuangan tak melampaui kubu Gerindra. PDI Perjuangan, yang ditopang tiga partai lain--PKB, Hanura, dan NasDem--total memiliki 207 dari 560 kursi DPR. Mereka perlu satu partai lagi untuk menutupi syarat paket lima orang pimpinan DPR. Demokrat memiliki 61 kursi netral. Sisa kursi lain diisi koalisi pro-Prabowo. (Baca: Jokowi: Saya Jangan Diisolasi dari Rakyat )

Menurut Budiman, perubahan sistem tersebut hanya akan membuat calon kepala daerah berkomplot dengan anggota Dewan. Mereka tidak punya kewajiban menunjukkan pengabdian kepada masyarakat. Peluang keterpilihan mereka ditentukan kemampuan mereka dalam menghadapi anggota dewan. “Hanya mereka yang bisa menghibur Dewan yang terpilih,” katanya.



RIKY FERDIANTO





Terpopuler

PDIP: Ada Mafia Migas Besar dan Recehan
Pria Ini Rela Membayar Rp 900 Juta untuk Ciuman
IP Address Penghina Ridwan Kamil di Jakarta
Ahok Pede Kasus Bank DKI Tak Ganggu Kinerja
'Polisi Syariat' Berpatroli di Jerman

Berita terkait

Budiman Sudjatmiko Sebut Jokowi Punya Kapasitas menjadi Penasihat Khusus Prabowo

22 hari lalu

Budiman Sudjatmiko Sebut Jokowi Punya Kapasitas menjadi Penasihat Khusus Prabowo

Budiman Sudjatmiko mengatakan posisi Jokowi akan diputuskan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Budiman Sudjatmiko Sebut Penyusunan Kabinet Prabowo Mulai Dibahas

22 hari lalu

Budiman Sudjatmiko Sebut Penyusunan Kabinet Prabowo Mulai Dibahas

Budiman Sudjatmiko mengatakan penyusunan kabinet nantinya merupakan hak prerogatif Prabowo, yang didiskusikan dengan Gibran.

Baca Selengkapnya

Kembali Beredar, Poster Berisikan Sejumlah Nama Menteri Kabinet Prabowo

37 hari lalu

Kembali Beredar, Poster Berisikan Sejumlah Nama Menteri Kabinet Prabowo

Poster berisi kandidat menteri Kabinet Prabowo kembali muncul ke permukaan. Sebelumnya, pernah juga beredar poster serupa. Apa bedanya?

Baca Selengkapnya

Respons Budiman Sudjatmiko soal Namanya Diisukan Masuk Bursa Menteri

38 hari lalu

Respons Budiman Sudjatmiko soal Namanya Diisukan Masuk Bursa Menteri

Beredar poster di Medsos, Budiman Sudjatmiko diisukan bakal diplot sebagai Menteri Desa dan Transmigrasi. Apa kata dia?

Baca Selengkapnya

Ragukan Poster Menteri Kebinet Prabowo-GIbran, Budiman Sudjatmiko: Gosip Politik

38 hari lalu

Ragukan Poster Menteri Kebinet Prabowo-GIbran, Budiman Sudjatmiko: Gosip Politik

Budiman Sudjatmiko meragukan keaslian poster berisi kandidat menteri Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025, Bagaimana Tahapan Penentuan APBN?

27 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025, Bagaimana Tahapan Penentuan APBN?

Kemenangan Prabowo-Gibran belum ditentukan KPU, tetapi program makan siang gratis telah masuk APBN 2025. Bagaimana proses RAPBN selama ini?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Pastikan Program Makan Siang Gratis Prabowo Jalan 2025, Bujet Rp 15 Ribu per Anak

27 Februari 2024

Pemerintah Pastikan Program Makan Siang Gratis Prabowo Jalan 2025, Bujet Rp 15 Ribu per Anak

Anggaran untuk program makan siang gratis ini berkisar Rp 15 ribu per anak, di luar anggaran untuk program susu gratis.

Baca Selengkapnya

Begini Konsep Kementerian Makan Siang Gratis ala Prabowo-Gibran

23 Februari 2024

Begini Konsep Kementerian Makan Siang Gratis ala Prabowo-Gibran

Pasangan Prabowo-Gibran berencana bentuk kementerian koordinator khusus mengurus makan siang gratis jika diumumkan sebagai pemenang pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Jawaban Gibran Soal Kemenko Baru untuk Urus Program Makan Siang dan Susu Gratis

22 Februari 2024

Jawaban Gibran Soal Kemenko Baru untuk Urus Program Makan Siang dan Susu Gratis

Gibran menyebutkan malam ini akan bertemu untuk membicarakan rencana pembentukan Kemenko baru untuk mengurusi program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Bakal Bentuk Kemenko Baru untuk Jalankan Program Makan Siang dan Susu Gratis

22 Februari 2024

Prabowo-Gibran Bakal Bentuk Kemenko Baru untuk Jalankan Program Makan Siang dan Susu Gratis

Prabowo-Gibran membuka peluang pembentukan Kemenko khusus untuk mengimplementasikan program makan siang dan susu gratis.

Baca Selengkapnya