KPK Bakal Periksa Jero Wacik Pekan Depan

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 6 September 2014 15:12 WIB

Jero Wacik. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi berencana memanggil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik. Pemanggilan itu merupakan pemeriksaan pertamanya sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan. “Kemungkinan pekan depan,” ujar juru bicara KPK, Johan Budi S.P., ketika dihubungi, Sabtu, 6 September 2014.

Johan menjelaskan penyidikan akan didahului dengan pemeriksaan para saksi. Setelah penetapan status tersangka, KPK merasa perlu melengkapi keterangan tambahan yang mendukung pengungkapan kasus tersebut. “Sampai saat ini belum ada pemanggilan saksi-saksi. Itu yang akan kita dahulukan,” katanya. (Baca: Jero Tersangka, Jokowi Diminta Benahi Sektor Migas)

Status tersangka ditetapkan KPK lantaran Jero disinyalir melakukan pemerasan dan menyalahgunakan wewenang. Ia memaksa anak buahnya menghimpun dana operasional Menteri ESDM senilai Rp 9,9 miliar. Duit itu diduga digunakan Jero untuk kepentingan pribadinya, pencitraan, dan pihak ketiga.

Sumber Tempo menyebutkan dana itu digunakan Jero untuk keperluan pencitraan di media massa. Ada pula yang digunakan untuk membiayai perjalanan keluarganya saat menonton Olimpiade di London. Saat dikonfirmasi, Johan tidak membantah keterangan tersebut. “Saya tidak bisa jawab. Itu bagian dari pengembangan penyidikan,” katanya. (Baca: Jubir ESDM Sebut Korupsi Jero untuk Pribadi)

Meski demikian, Johan membenarkan bahwa KPK sebelumnya pernah memanggil istri Jero Wacik, Triesnawati, untuk keperluan penyelidikan. Keterangan itu dihimpun setelah KPK menerima laporan hasil analisis dari Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan terkait dengan aliran dana dari anggaran Kementerian.

“Data-data yang berkaitan dengan kasus biasanya diberikan PPATK tanpa harus diminta. Tapi kadang kita juga mengajukan permohonan lagi jika perkara balik ke kasus penyidikan,” katanya. Johan mengaku tak tahu apakah laporan itu juga mengindikasikan aliran dana untuk kepentingan partai. “Kalau yang itu saya tidak tahu.”

RIKY FERDIANTO














Berita Terpopuler
8 Kontroversi Gubernur Riau yang Jadi Sorotan
SBY Tegur Tim Transisi Jokowi-JK
Demi Wartawan, Jokowi Stop Bus Rombongan Presiden
SBY: Saya dan Jokowi Tak Saling Menyalahkan
Anas: Saya Orang Kampung, Suka Tunai

Advertising
Advertising

Berita terkait

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

5 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

6 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

12 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

15 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya