TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Migas Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Dewi Ariyani, membandingkan gaji Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dengan Direktur Utama Pertamina.
"Dirut Pertamina di atas Rp 200 juta. Menteri tidak lebih dari Rp 20 juta, jadi harus ada dana operasional. Saya bukan bela kementerian, tapi rasional saja," tutur Dewi. (Baca: Setelah Jero, KPK Terus Telisik Mafia Migas)
Dewi mengatakan ini menanggapi ditetapkannya Jero Wacik, Menteri ESDM non-aktif, sebagai tersangka kasus pemerasan anggaran. Dia dituding menggelapkan dana dari sejumlah proyek di kementerian yang dipimpinnya sekitar Rp 9,9 miliar dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
Dewi bercerita soal adanya kabar pertemuan Jero dengan sejumlah anggota Dewan di acara tak formal. Dia membenarkan ini pernah terjadi. Namun dia mengaku tidak tahu mengenai adanya aliran uang ke para anggota Dewan itu karena tidak pernah ikut.
"Main golf itu memang ada, tapi saya tak tahu ada atau tidak duit yang mengalir. Saya tak pernah ikut acara seperti itu," ujar Dewi. (Baca: Menteri Jero Mundur Chairul Tanjung Berpeluang)
Soal kasus ini, juru bicara Kementerian ESDM, Saleh Abdurahman, mengaku tidak tahu-menahu mengenai aliran uang panas yang diperoleh Jero.
Menurut dia, uang itu tidak diberikan ke pejabat lain, melainkan untuk kepentingan pribadi Jero. "Kebutuhan dana operasional Menteri Jero memang besar," tutur Saleh ketika ditemui di diskusi Polemik Sindo bertajuk "Korupsi di Pusaran Migas".
Saleh menilai wajar bila kebutuhan dana operasional Jero sebagai menteri besar. Alasannya, Jero punya peran besar di kementeriannya. Dia menuturkan dana operasional yang besar itu tidak sebanding dengan gaji menteri yang lebih kecil daripada Direktur Utama Pertamina, padahal tugasnya adalah mengawas dan membuat regulasi.
Saleh menganalogikan menteri sebagai penyerang atau striker di permainan sepak bola. "Perannya besar, sehingga biaya transfernya juga besar," kata Saleh. Dia menuturkan kegiatan menteri sangat banyak dan harus ada remunerasi yang proporsional. (Baca: Setelah Jero, KPK Terus Telisik Mafia Migas)
SUNDARI
Berita Terpopuler
8 Kontroversi Gubernur Riau yang Jadi Sorotan
SBY Tegur Tim Transisi Jokowi-JK
Demi Wartawan, Jokowi Stop Bus Rombongan Presiden
SBY: Saya dan Jokowi Tak Saling Menyalahkan
Anas: Saya Orang Kampung, Suka Tunai
Berita terkait
Kejati Tahan Pejabat DKP Banten untuk Dugaan Korupsi Proyek Breakwater Cituis, Ini Arti Pemecah Gelombang
1 hari lalu
Kejati Banten menahan pejabat di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek breakwater Cituis.
Baca SelengkapnyaJaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan
1 hari lalu
Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.
Baca Selengkapnya4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat
2 hari lalu
Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta
2 hari lalu
Bendahara Dirjen PSP Kementerian Pertanian mengaku diminta menyiapkan Rp10 juta untuk honor Syahrul Yasin Limpo sebagai narasumber
Baca SelengkapnyaCerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK
2 hari lalu
Momentum pindah dukungan Gus Muhdlor saat pilpres ditengarai dipengarui kasus korupsi yang menjeratnya.
Baca SelengkapnyaBupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit
2 hari lalu
Asisten Pidsus Kejati Sumbar Hadiman menjelaskan pemanggilan Bupati Solok Selatan itu terkait kasus dugaan korupsi penggunaan hutan negara tanpa izin.
Baca SelengkapnyaKasus Gazalba Saleh Bekas Hakim MA, Korupsi hingga Penggunaan Identitas Palsu
2 hari lalu
Terdakwa Hakim MA, Gazalba Saleh, telah mengikuti sidang perdana pembacaan surat dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024
Baca SelengkapnyaTinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif
2 hari lalu
KPK memeriksa Dirut PT Taspen Antonius Kosasih dalam kasus dugaan investasi fiktif. Ada beberapa tersangka lain dalam kasus ini.
Baca Selengkapnya61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal
2 hari lalu
Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.
Baca SelengkapnyaKPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus
2 hari lalu
KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.
Baca Selengkapnya