Petugas kepolisian berjaga di rumah menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik di Bintaro, Tangerang Selatan (3/9). KPK resmi menetapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik sebagai tersangka terkait pengadaan barang di kementerian serta pemerasan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Tangerang - Penetapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik sebagai tersangka dalam kasus korupsi membuat pihak keluarga tak rela. Trisniawati, yang mengaku adik ipar Jero, mengatakan bahwa Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat itu adalah orang yang baik di mata keluarga. "Saya tidak percaya Pak Jero melakukan korupsi. Dia orang baik," katanya saat ditemui di rumah Jero Wacik di kawasan Bintaro Jaya Sektor 9, Pondok Aren, Tangerang Selatan. (Baca: KPK Segera Cekal JeroWacik)
Triniawati malah menuduh KPK telah menggunakan cara tak lazim dalam kasus ini. "Menurut saya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memakai ilmu hitam," ujar Trisniawati dari balik pagar rumahnya. (Baca: Jadi Tersangka, Jero Wajib Mundur dari Demokrat)
Wanita yang mengenakan baju merah dan turban hitam itu hanya bersedia memberi keterangan kepada wartawan selama lima menit. Setelah itu, Trisniawati memohon diri untuk melaksanakan salat dan berjanji untuk kembali menemui para wartawan yang ada di depan rumah mewah tersebut. Namun nyatanya, ia tidak kunjung kembali. (Baca: Rumah Mewah JeroWacik Dinamai 'The Waciks')
Kemarin, Rabu, 3 September 2014, KPK resmi menetapkan Jero sebagai tersangka. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan Jero diduga terlibat pemerasan dengan menghimpun dana operasional dari anggaran Kementerian Energi dan rekanan Kementerian serta menggelar rapat fiktif. Tindakan Jero diduga merugikan negara Rp 9,9 miliar. Jero dijerat dengan Pasal 12e juncto Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 421 KUHP. (Baca: Pengamat: Jero Bukan Target Utama KPK)
