Warga Dilatih Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar

Reporter

Kamis, 4 September 2014 06:38 WIB

Perilaku warga yang masih membuang sampah dan limbah rumah tangga ke sungai membuat sampah terbawa hingga menumpuk di Pantai Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang, Banten ini. Pantai Sepanjang 51 kilometer tercemar limbah plastik yang sulit terurai. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Surakarta - Jengah dengan persoalan sampah di lingkungannya, pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta, merintis pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak.

Sekretaris LPMK Gilingan, Joko Rudianto, mengatakan sejak Senin, 1 September 2014, telah melatih perwakilan warga dari sepuluh rukun warga di Gilingan. "Kami latih warga mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak dengan cara membakar di alat khusus," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 3 September 2014.

Alat berupa drum bekas dengan diameter sekitar 30 sentimeter tersebut dimodifikasi dengan menambahkan pipa dan dua lubang pengeluaran. Sampah plastik yang sudah dicacah dimasukkan ke dalam drum dan dibakar. Hasil pembakaran berupa asap lantas didinginkan dan menjadi uap air. "Lantas menjadi air yang menetes lewat lubang dan kami tampung," tuturnya.

Menurut dia, di bahan dasar pembuat plastik ada unsur minyak. Jadi, dengan pembakaran sempurna, uap air yang berhasil ditangkap akan kembali menjadi minyak. Kami, ujar dia, memanfaatkan jadi bahan bakar untuk kompor minyak tanah.

Minyak tersebut lantas dijual hanya kepada warga di lingkup Gilingan dengan harga Rp 5.000-6.000 per liter. Dia menegaskan tidak akan menjualnya ke luar Gilingan karena bukan untuk komersial. Niat awalnya untuk mengurangi sampah plastik dan ternyata bisa diubah menjadi bahan bakar.

Satu kilogram plastik bisa diubah menjadi 0,7-0,8 liter minyak. Semua plastik bekas bisa menjadi bahan baku, seperti plastik lembaran hingga botol plastik. Namun plastik PVC dan plastik dari bahan organik tidak bisa. Proses pembakaran dengan menggunakan tungku yang diletakkan di bawah drum. Dalam jangka waktu 30 menit sampai empat jam, minyak mulai menetes dari pipa pengeluaran.

UKKY PRIMARTANTYO




Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya