Warga Oecusi Terlibat Bentrok di Perbatasan Timor Leste
Reporter
Editor
Jumat, 29 April 2005 17:03 WIB
TEMPO Interaktif, Kupang:Bentrokan antar warga di wilayah perbatasan RI-Timor Leste kembali terjadi. Bentrokan dipicu oleh penyerangan sejumlah warga Lakufoan, Distrik Oecusi, Timor Leste ke Desa Sunsea, Kecamatan Miomafo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, tapi seorang anggota polisi nasional Timor Leste yang berupaya melerai warga dilaporkan mengalami luka robek dibagian kepala karena terkena lemparan batu. Bentrokan itu terjadi Selasa (26/4), tapi laporannya baru diterima Danrem 161 Wirasakti Kupang, Kolonel Inf. Amir Hamka Manan, Jum’at (29/4) karena lokasi yang sangat jauh sangat jauh dari Pos Satgas Pasukan Pengamanan Perbatasan RI. “Lokasinya jauh. Saya sudah kirimkan tim untuk mengumpulkan informasi dan melakukan pendataan sekaligus olah TKP,” kata Amir. Menurut dia, TNI telah menempatkan satu batalyon pasukan di wilayah perbatasan Oecusi-Timor Tengah Utara. Untuk menghilangkan trauma warga, TNI telah membangun sebuah pos pemantau dan menempatkan satu regu prajurit dari Batalyon Armed-12. Komandan Satgas Pasukan Pengaman Perbatasan Batalyon Armed-12, Letkol Art. Alfred Deny T. mengaku telah bertemua dengan Komandan Polisi Nasional Timor Leste di Oecusi Mayor Pablo de Nelol. Pertemuan itu juga dihadiri tokoh masyarakat kedua pihak. Dalam pertemuan itu disepakati agar masyarakat kedua negara yang hanya dipisahkan oleh sungai kering tersebut menjaga bersama wilayah perbatasan dan tidak diperkenan saling menyerang. Selain itu, warga diminta tidak menangkap warga yang dicurigai telah melewati garis batas kedua negara, karena hingga kini pemerintah belum menetapkan garis batas negara yang sah. Jems de Fortuna
Masalah perbatasan Indonesia-Timor Leste di Kecamatan Amfoang Timur belum ada kesepakatan antar dua negara sehingga ditetapkan zona bebas di wilayah ini