Tinggal Sepekan, Baru 5 Pendaftar Pengganti Busyro

Reporter

Selasa, 26 Agustus 2014 21:15 WIB

Panitia Seleksi Pimpinan KPK. ANTARA/Pandu Dewantara

TEMPO.CO, Jakarta - Panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak khawatir meski baru lima orang yang mendaftar sebagai pimpinan KPK untuk menggantikan Busyro Muqoddas yang berakhir masa tugasnya pada 10 Desember 2014. Walau begitu, juru bicara panitia seleksi KPK, Imam Prasodjo, meminta kepada seluruh masyarakat untuk mendesak siapa pun yang dianggap berkompeten agar mendaftarkan diri untuk mengisi posisi wakil ketua KPK yang ditinggalkan Busyro. (Baca: Busyro: KPK Solid dan Independen)

"Biasanya di waktu-waktu terakhir baru mendaftar, seperti seleksi pimpinan KPK pada 2011," kata Imam di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2014. Lima orang yang mendaftar tersebut adalah Maju Dharyanto, Denny Suriandhi, Iwan Nazarudin Kurniawan, Yasir Baswedan, dan Purnawirawan TNI Wiwik Dwi Harsono. Selain Wiwik, keempat orang tersebut tercatat sebagai swasta.

Imam menekankan bahwa pengganti Busyro untuk masa jabatan empat tahun. Bila sampai penutupan pendaftaran pada 3 September nanti tidak ada yang memenuhi kualifikasi, maka panitia seleksi akan rapat untuk memutuskan mengirim nama ke DPR atau tidak.

Alternatif lainnya bila ada kebuntuan, menurut Imam, bisa saja presiden mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu). "Presiden mau tidak ngeluarin Perppu? Ini dianggap tidak genting. Apalagi masa transisi. Mau tidak mau, proses ini harus berjalan," ujarnya. (Baca: KPK Masih Butuh Busyro untuk Transisi Kepemimpinan)

Sore tadi, tim panitia seleksi yang terdiri dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin, Imam Prasodjo, Abdullah Hehamahua, dan Farouk Muhhammad mendatangi gedung KPK. Selama 2 jam, mereka berdiskusi dengan pimpinan KPK yang terdiri dari Abraham Samad, Zulkarnain, dan Bambang Widjojanto.

Imam mengakui KPK menyampaikan usulan-usulannya, antara lain memperpanjang masa kerja Busyro. Bila masa tugas Busyro tak bisa diperpanjang, KPK berharap agar empat pimpinan saja yang melanjutkan masa kerja komisi antirasuah hingga Desember 2015 nanti. Bila ada pengganti, dikhawatirkan akan mengganggu ritme kerja KPK. Namun, kata Imam, usulan-usulan tersebut tidak bisa dikabulkan lantaran khawatir dipersoalkan legalitasnya. "Lagi-lagi akan dipertanyakan legitimasinya, panitia seleksi jangan sampai memberikan lubang pada siapa pun untuk memperlemah KPK," ujarnya. (Baca: Pengganti Busyro, KPK Setuju Nama Ini)

Kini, kata Iman melanjutkan, tantangan bagi panitia seleksi adalah merekrut orang berkapasitas baik untuk menjadi pimpinan KPK. "Jangan sampai garbage in garbage out dan itu juga yang diketahui pimpinan KPK, tapi konsentrasi kami soal legitimasi," kata dia.

Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., berharap calon pengganti Busyro benar-benar berintegritas, punya kapasitas dan kapabilitas. Sebab, KPK saat ini sedang berjalan dalam ritme yang tinggi. "Menjadi pimpinan KPK bukan untuk mendapat gaji atau menunggu pensiun, tapi benar-benar memberikan kontribusi," ujarnya.

Pendaftaran calon pimpinan KPK dibuka 15 Agustus-3 September 2014 pukul 09.00 WIB-16.00 WIB. Syaratnya, berijazah sarjana hukum atau sarjana lain yang memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 15 tahun dalam bidang hukum, ekonomi, keuangan, atau perbankan. Syarat lainnya adalah pendaftar tidak sedang menjadi pengurus partai politik. (Baca juga: KPK Kecewa Pemerintah Tak Balas Surat soal Busyro)

Busyro bakal mengakhiri masa jabatannya mendahului empat komisioner KPK lain. Busyro, yang juga mantan Ketua Komisi Yudisial, masuk KPK menggantikan Antasari Azhar, yang menjadi terpidana kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran. Sedangkan jabatan empat komisioner lain akan berakhir 14 Desember 2015.

LINDA TRIANITA

TERPOPULER
Kritik Ahok: Jokowi Lelet Ambil Keputusan
Golkar Terancam Ditinggal Koalisi Pendukung Jokowi
Penolakan Tifatul di Medsos, PKS: Alasannya Apa?
Ahok Diminta Waspadai Serangan PKS

Berita terkait

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

31 menit lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

3 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

3 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

5 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

7 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

16 jam lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

17 jam lalu

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

19 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

19 jam lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya