Wamenkes: Belum Ada WNI yang Terkena Ebola  

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 25 Agustus 2014 13:25 WIB

Seorang warga kawasan kumuh West Point membawa sekarung bantuan makanan yang didapatkan dari pemerintah pada hari kedua karantina wilayah tersebut karena virus ebola do Monrovia, Liberia (21/8). John Moore/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, sampai saat ini, tidak ada warga negara Indonesia yang terkena wabah ebola. "Belum ada, semoga tidak ada," tulis Ali melalui pesan pendek kepada Tempo, Senin, 25 Agustus 2014.

Sebelumnya Badan Kesehatan Dunia mengumumkan status darurat kesehatan internasional atas penyebaran virus ebola yang ada di Afrika bagian barat. Tiga negara menjadi perhatian utama yang sudah terjangkit ebola, yaitu Liberia, Sierra Leone, dan Guinea. (Baca: Kongo Konfirmasi Dua Kematian Akibat Ebola)

Diketahui bahwa Di Sierra Leone terdapat 907 kasus ebola, dengan 374 penderita akhirnya tewas. Adapun korban tewas di Afrika Barat akibat ebola mencapai 1.472 orang hingga akhir pekan lalu.

Melihat situasi darurat dari WHO, pemerintah Indonesia melakukan antisipasi agar wabah ebola tidak sampai ke Indonesia dan mewabah. "Koordinasi telah kami lakukan dengan beberapa instansi," ujar Ali saat dihubungi Tempo kemarin. Koordinasi dilakukan Kementerian Kesehatan, antara lain, dengan Kementerian Agama dan Imigrasi.

Rencananya Kementerian Kesehatan akan menyampaikan surat edaran kepada Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Luar Negeri. "Saat ini surat masih dalam proses," kata Ali. Surat edaran tersebut nantinya berisi pengawasan yang harus ditingkatkan di semua pintu masuk wilayah Indonesia atas pengunjung dari berbagai negara. (Baca: Penderita Ebola Asal Inggris Pulang Kampung)

Imigrasi juga diminta memperketat pengawasan pengunjung dengan visa dari negara yang terkena wabah ebola, khususnya Afrika Barat. "Misal detail melihat riwayat penyakit atau kontak dan keberadaan pengunjung tersebut sebelum masuk ke Indonesia," kata Ali dalam pesan pendek tersebut.

Selain itu, Kementerian Kesehatan telah menyiapkan detektor panas tubuh (thermal detector) di sejumlah pelabuhan yang menjadi gerbang masuk bagi pengunjung dari luar negeri.

ODELIA SINAGA





TERPOPULER
Jokowi Kalah Rapi Ketimbang Paspampres
Unimog Milik Massa Prabowo Harganya Rp 1-2 Miliar
Begini Spesifikasi Calon Tunggangan Jokowi
Fenomena Bulan Kembar pada 27 Agustus Hoax

Berita terkait

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

1 hari lalu

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

KRIS merupakan sistem baru dalam mengatur rawat inap yang melayani pengguna BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

3 hari lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

7 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

11 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

16 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

18 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

21 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

24 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

25 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

34 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya