Beredar Petisi Tolak Hendropriyono di Tim Transisi  

Reporter

Rabu, 13 Agustus 2014 22:40 WIB

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal (Purn) AM Hendropriyono ketika memberikan keterangan pers usai mengikuti Perayaan hari ulang tahun ke-61 Kopassus di Markas Besar Cijantung, Jakarta, (16/04). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Terpilihnya Letnan Jenderal (Purnawirawan) A.M. Hendropriyono sebagai salah satu dari empat tokoh penasihat Tim Transisi menuai beragam reaksi. Di ranah maya, beredar petisi yang diunggah oleh Masyarakat Indonesia yang Peduli di Dalam dan di Luar Negeri ini. Petisi ini berjudul "Tolak Keterlibatan A.M. Hendropriyono dalam Pemerintahan Jokowi-JK 2014-2019 dan Rombak Ulang Tim Transisi". Petisi disebarkan pula ke jejaring sosial Twitter dan Facebook. (Baca: Jokowi Pilih Empat Tokoh Penasihat Tim Transisi)

Tak ada nama asli si pembuat petisi dalam situs Change.Org pada Rabu, 13 Agustus 2014, pukul 13.00. Meski demikian, petisi ini sudah diteken oleh banyak orang. Hingga Rabu malam pukul 22.15, ada 1.029 orang yang telah menyatakan dukungan. (Baca juga: Benarkah Megawati Ikut Memilih Tim Transisi?)

Pendukung petisi mengungkapkan berbagai alasan menolak terlibatnya Hendropriyono dalam Tim Transisi. Rata-rata mereka menolak Hendro karena dianggap terlibat dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia. (Baca: Hendropriyono Jadi Penasihat Tim Transisi Jokowi)

Deo Kurnianto dari Bandung misalnya. Ia menyatakan hak asasi manusia adalah sebuah harga mati di negeri yang merdeka. "Jadi jangan memberi celah bagi siapa pun yang berusaha untuk merebut HAM dari negara yang katanya sudah merdeka ini. Lawan," kata Deo, seperti dikutip dari situs Change.Org.

Richard Tio dari Tangerang Selatan juga menolak keterlibatan Hendro. "Saya sangat menolak keras keterlibatan Pak A.M. Hendropriyono dalam Tim Transisi ini karena Pak Hendropriyono diduga kuat dalam kasus pelanggaran HAM," katanya.

Pada Selasa, 12 Agustus 2014, Ketua Tim Transisi Rini Soemarno mengumumkan penasihat Tim Transisi, yakni mantan Kepala Badan Intelijen Negara Hendropriyono, politikus senior Golkar Luhut Binsar Panjaitan, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafi'i Ma'arif, dan mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi. Keempat orang tersebut dinilai berpengalaman dalam bidang sosial, politik, pertahanan, dan keamanan.

Adapun Joko Widodo, yang merupakan presiden terpilih, menyatakan keputusannya memilih Hendropriyono sebagai penasihat Tim Transisi-nya tidak dipengaruhi pihak lain. "Keputusan ini melalui diskusi dengan tim. Kami kan memburu," kata Jokowi di Balai Kota, Senin, 11 Agustus 2014. (Baca juga: Ini Alasan Jokowi Pilih Hendropriyono)

Masuknya nama Hendropriyono sebagai penasihat Tim Transisi sempat menimbulkan rumor tak sedap. Hendro disebut-sebut terlibat dalam kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia, Munir.

Jokowi menyatakan tak mempermasalahkan latar belakang Hendropriyono. "Itu, kan, baru katanya. Diduga saja," kata Jokowi.

ROBY IRFAN | DEWI RINA



Berita Terpopuler
Novela Saksi Prabowo Doakan Israel
Begini Robin Williams Saat Pertama Ditemukan
Kenaikan Gaji PNS Jadi Pilot Project Jokowi
Tim Hukum Jokowi Percaya Diri Soal Saksi Prabowo
'Presiden ISIS' Ditangkap di Cilacap













Advertising
Advertising



Berita terkait

Disebut Ada di Belakang Al Zaytun, Ini Bantahan Para Jenderal

11 Juli 2023

Disebut Ada di Belakang Al Zaytun, Ini Bantahan Para Jenderal

Tiga jenderal disebut berada di belakang Al Zaytun. Ketiganya pun membantah hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Pangkat Letkol Trituler Dipersoalkan, Deddy Corbuzier Janji Tak akan Ambil Gajinya

14 Desember 2022

Pangkat Letkol Trituler Dipersoalkan, Deddy Corbuzier Janji Tak akan Ambil Gajinya

Deddy Corbuzier akhirnya menanggapi sentilan berbagai pihak yang mempertanyakan pemberian pangkat letkol tituler dari Kementerian Pertahanan.

Baca Selengkapnya

Bulan Depan Panglima TNI Andika Perkasa Pensiun, Ini Profil Menantu AM Hendropriyono

19 November 2022

Bulan Depan Panglima TNI Andika Perkasa Pensiun, Ini Profil Menantu AM Hendropriyono

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bulan depan pensiun. Berikut beberapa fakta menantu AM Hendropriyono ini. Setelah pensiun ke mana?

Baca Selengkapnya

SBY Jenguk Hendropriyono di RSPAD

29 April 2022

SBY Jenguk Hendropriyono di RSPAD

Kondisi Hendropriyono sudah semakin membaik ketika SBY menjenguk.

Baca Selengkapnya

Soal LHKPN Andika Perkasa, Anggota DPR: Wajar Menantu Orang Kaya

4 November 2021

Soal LHKPN Andika Perkasa, Anggota DPR: Wajar Menantu Orang Kaya

Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha menilai besarnya nilai LHKPN Jenderal Andika Perkasa merupakan hal wajar.

Baca Selengkapnya

Andika Perkasa Calon Panglima TNI, Ada Peran Hendropriyono Lobi Jokowi?

4 November 2021

Andika Perkasa Calon Panglima TNI, Ada Peran Hendropriyono Lobi Jokowi?

Jokowi menunjuk Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI. Andika adalah menantu Hendropriyono.

Baca Selengkapnya

Dihujat karena Video Tutup Kuping, Diaz Hendropriyono: Habib Luthfi Suka Musik

15 September 2021

Dihujat karena Video Tutup Kuping, Diaz Hendropriyono: Habib Luthfi Suka Musik

Diaz Hendropriyono diduga berupaya meredam kemarahan netizen yang kesal pada unggahannya sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Sindir Santri Tutup Telinga saat Diputar Musik, Deddy Corbuzier Panen Hujatan

15 September 2021

Sindir Santri Tutup Telinga saat Diputar Musik, Deddy Corbuzier Panen Hujatan

Deddy Corbuzier membalas unggahan Diaz Hendropriyono yang menyindir perilaku para santri yang menutup mereka saat musik diputarkan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Nasional: Bursa Calon Panglima TNI dan Terduga Teroris Riau

15 Juni 2021

Terpopuler Nasional: Bursa Calon Panglima TNI dan Terduga Teroris Riau

Peneliti ISESS menilai akan sulit bagi KSAD Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI jika harus menunggu Marsekal Hadi Tjahjanto pensiun.

Baca Selengkapnya

Mundur dari Ketum PKPI, Diaz Hendropriyono: Partai Perlu Penyegaran

10 Mei 2021

Mundur dari Ketum PKPI, Diaz Hendropriyono: Partai Perlu Penyegaran

Diaz Hendropriyono tak merinci alasannya mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Baca Selengkapnya