TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Penerangan Divisi Humas Polri Komisaris Besar Agus Riyanto membantah jika terduga teroris yang berasal dari Karanganyar, Rianto alias Jono alias Jon alias Adam, terlibat dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Saat menggeledah rumah Rianto pada Senin malam, 11 Agustus 2014, tidak ditemukan barang yang disinyalir sebagai simbol ISIS. "Kami masih belum menemukan bukti keterlibatannya dengan ISIS sampai saat ini. Kasus masih kami dalami," ujar Agus pada Selasa, 12 Agustus 2014.
Rianto ditangkap di depan toko bangunan di pertigaan Jalan Gotong Royong, Kampung Sewu, Surakarta, pada Senin, 11 Agustus 2014, pukul 13.00 WIB. Dia beralamat di Jalan Dukuhan, RT 004 RW 015, Kelurahan Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar.
Menurut juru bicara Mabes Polri, Irjen Ronny Franky Sompie, sehari-hari Rianto berprofesi sebagai pedagang keliling. Ronny mengatakan Rianto ditangkap karena diduga terlibat dalam sindikat teroris Mujahidin Indonesia Barat pimpinan Abu Roban, yang sudah meninggal dunia. Ia sudah masuk dalam target polisi sejak dua tahun lalu. (Baca: Bendera ISIS Ditemukan di Penjara Tangerang )
Selain tergabung dalam Mujahidin Indonesia Barat, Rianto juga terlibat aksi perampokan pada 2014. Perampokan itu, menurut Ronny, dilakukan di Kantor Pos Parung senilai Rp 80 juta dan Bank BRI Cabang Jeketro, Grobogan, sebesar 380 juta. "Semua itu untuk memuluskan aksi teror mereka," tutur Ronny pada Selasa, 12 Agustus 2014. (Baca: Satu Lagi Video Seruan Jihad ISIS Beredar)
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri juga menggeledah rumah Rianto pada Senin malam. Dari penggeledahan itu, polisi menemukan pistol, uang tunai Rp 7 juta, dan buku tentang jihad.
ROBBY IRFANY
Berita Terpopuler
Michael Jackson Manusia Paling Jorok di Hollywood
Robin Williams Alami Depresi, Diduga Bunuh Diri
Adik Kim Kardashian Lempar Uang ke Muka Pelayan
Aktor Robin Williams Ditemukan Tewas