Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kanan) bersama Calon Presiden PDI Perjuangan, Joko Widodo (kiri) saat menggelar jumpa pers di media center kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (12/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golongan Karya Lalu Mara Satriawangsa mengatakan partainya tetap bisa berkembang meski berada di luar pemerintahan. Sejak Pemilu 1999, Golkar selalu menempatkan kadernya di dalam kabinet pembantu presiden. (Baca: Elite Golkar Dituding Main Dua Kaki)
"Golkar tetap bisa berkarya meski di luar pemerintahan," kata Lalu saat ditemui di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, 9 Agustus 2014. Caranya, ujar dia, Golkar akan memaksimalkan kepemimpinan kadernya yang ada di daerah. "Jangan hanya melihat dengan pembangunan di Jakarta saja," tuturnya. (Baca: Pengamat: Watak Golkar Selalu Main di Dua Kaki)
Ihwal sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah, Lalu mengatakan Golkar akan mendukung meski nanti yang menjadi presiden bukan dari anggota koalisinya. "Yang penting, bagaimana komunikasi politik itu dibangun." Lalu berujar, Golkar bakal berkomitmen dalam koalisi permanen Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. (Baca: Strategi Agung Laksono Jadi Ketua Umum Golkar)
Lalu juga menampik adanya perpecahan dan faksi di dalam Golkar. Perpecahan itu di antaranya adanya pemecatan terhadap kader yang menyeberang ke poros Joko Widodo-Jusuf Kalla serta perbedaan pandangan tentang pelaksanaan musyawarah nasional. "Semua masih solid di bawah kendali Ketua Umum Golkar." (Baca: Dukung Jokowi-JK, Yorrys Terancam Sanksi)