TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Din Syamsuddin enggan berkomentar tentang pemecatan salah satu staf pengajar Universitas Muhammadiyah Surakarta yang terlibat dalam penyebaran ideologi Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS). Alasannya, dia sedang berada di kantor Majelis Ulama Indonesia.
"Jika mau bertanya tentang Muhammadiyah, di kantor PP Muhammadiyah," kata Din saat menjawab pertanyaan Tempo di kantor MUI, Jakarta Pusat, Kamis, 7 Agustus 2014. Saat ditanya ulang, Din tetap tak mau menjawab. Dia pun mengulang jawaban yang sama. (Baca: Surakarta Dianggap Basis ISIS di Jawa Tengah)
Awal pekan ini, Universitas Muhammadiyah Surakarta mencopot salah satu dosennya yang terlibat dalam penyebaran ideologi ISIS, Amir Mahmud. Pejuang Afganistan pada 1985 tersebut dinilai kerap memakai nama UMS dalam aktivitasnya mempromosikan ISIS, sehingga membuat nama UMS terseret dalam gerakan yang dilarang pemerintah itu.
Direktur Pascasarjana UMS Khudzaifah Dimyati mengakui Amir pernah menjadi dosen kajian pemikiran Islam program pascasarjana UMS. Langkah tersebut, kata dia, juga merupakan upaya untuk mencegah merembetnya gerakan dan pemikiran Amir di kampus UMS yang selama ini murni mengembangkan pemikiran akademis tanpa terlibat dalam politik praktis.
Pada pertengahan Ramadan kemarin, sekitar 1.500 orang berkumpul di Masjid Baitul Makmur, Solo Baru. Mereka memenuhi undangan Forum Pendukung Daulah Islamiyyah. Di tempat tersebut, mereka menerima penjelasan mengenai ISIS. (Baca: Diduga Terkait ISIS, Masjid di Malang Disegel)
Menjelang waktu berbuka, forum tersebut membaiat jemaah yang hadir dalam pertemuan tersebut. Baiat dilakukan di hadapan Ketua Forum Pendukung Daulah Islamiyyah Amir Mahmud. Dia banyak mengkaji politik Islam di dunia internasional. Dia juga pernah menjadi dosen terbang di salah satu perguruan tinggi di Surakarta. (Baca: Ketahuan Minum Saat Ramadan, Bocah Disiksa ISIS)
Dukungan terhadap ISIS ini juga dijumpai di beberapa kota, seperti Jakarta dan Malang. Di Solo sendiri banyak ditemukan grafiti dan mural bendera ISIS di sejumlah tempat. Warga didampingi aparat keamanan lantas menghapus aksi vandalisme itu setelah pemerintah menyatakan melarang berkembangnya paham ISIS di Indonesia.
AMRI MAHBUB | AHMAD RAFIQ
Terpopuler:
Ini Rapor Kepala Dinas Pendidikan DKI Lasro Marbun
Ahok Curiga, Belum Ada Pejabat DKI yang Dipecat
Hakim Wahiduddin Koreksi Gugatan Prabowo-Hatta
Migrant Care Laporkan Enam Anggota DPR Pemilik PJTKI
SHARE: Facebook | Twitter
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
7 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaPutusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat
11 hari lalu
Din Syamsuddin meminta agar masyarakat menahan diri atas apapun keputusan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaH-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran
14 hari lalu
H-3 putusan sengketa Pilpres 2024 di MK terjadi demo, pengiriman karangan bunga hingga keamanan diperketat.
Baca SelengkapnyaEks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres
14 hari lalu
Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaRizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK
16 hari lalu
Rizieq Shihab dkk menyampaikan empat poin dalam amicus curiae mereka.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
26 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
27 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
35 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
36 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
38 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca Selengkapnya