GP Ansor: Pancasila Bisa Menahan Laju ISIS  

Reporter

Selasa, 5 Agustus 2014 13:09 WIB

Maruarar Sirait dan Nusron Wahid mengunjungi GKI Yasmin. TEMPO/Arihta U Surbakti

TEMPO.CO, Jakarta - Menanggapi gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang mulai menyebar di Indonesia, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid minta masyarakat harus semakin mengentalkan nasionalisme dalam diri mereka masing-masing.

"Sebab, substansi ISIS itu sebetulnya ingin menjadikan simbol dan syariat ajaran agama di dalam wilayah publik bernama negara," ujarnya saat dihubungi Tempo pada Selasa, 5 Agustus 2014.

Secara faktual memang perkembangan ISIS belum bisa dikatakan kuat. Namun Nusron menilai secara potensial gerakan ini dapat dikatakan subur. Pasalnya, ia melihat ada kecenderungan di masyarakat yang ingin memasukkan unsur agama ke dalam ranah undang-undang. (Baca: Bagaimana ISIS Masuk Indonesia)

"Padahal, kan, harus dibedakan antara masalah publik (negara) dan privat (agama)," ujarnya. Untungnya, kecenderungan ini belum terformulasi menjadi suatu gerakan yang membahayakan. (Baca: Kenapa ISIS Bisa Membahayakan Indonesia)

Untuk mencegah agar gerakan ISIS tidak semakin luas, Nusron mengimbau agar elemen masyarakat dan pemerintah mengimplementasikan dasar negara dan ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama pada anak-anak muda.

"Pemahaman mereka mengenai agama masih dangkal, dan agama di Indonesia banyak yang sifatnya hanya simbolik. Bahaya kalau ditelan mentah-mentah," kata Nusron. (Baca: Serangan ISIS Mendekati Mekah)

Cara untuk membentengi anak-anak muda yang rentan ini adalah memperkuat ideologi kebangsaan dalam diri mereka masing-masing. "Mereka harus diingatkan bahwa mereka adalah orang Indonesia yang beragama Islam, bukan orang Islam yang ada di Indonesia," Nusron menekankan. Pemahaman bahwa Indonesia sebagai suatu bangsa dan negara itu tidak boleh diubah pun harus lebih ditekankan lagi.

"Jadi bukan syariat Islam dijadikan sebagai hukum, tetapi substansi syariat Islam itu yang diberlakukan dalam pemerintahan Indonesia," ujarnya.

Ia pun memberikan contoh organisasi GP Ansor binaannya. Setiap pekan diadakan pengajian yang bersifat Islam moderat Nusantara. Anak-anak muda yang mengikuti kegiatan ini diajarkan nilai-nilai keramahan dan meleburkan unsur agama dengan kultur lokal untuk memperkuat rasa kebangsaan mereka. "Tidak semua orang menganggap dan memahami keindonesiaan bagi dirinya," ujarnya.

URSULA FLORENE SONIA







Terpopuler:
Massa Kubu Prabowo-Hatta Paksa Gembok KPU
Tim Prabowo Minta Pemilihan Ulang di 33 Provinsi
Dirjen Pemasyarakatan Benarkan Foto Baiat Ba'asyir di LP
Foto Dirut PT KAI Tidur di Kereta Bukan Pencitraan
12 Pria Disunat Paksa atas Permintaan Istri Mereka







Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

PDIP Gugat KPU ke PTUN, TKN Prabowo-Gibran: Apa yang Mau Digugat?

9 hari lalu

PDIP Gugat KPU ke PTUN, TKN Prabowo-Gibran: Apa yang Mau Digugat?

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mempertanyakan alasan PDIP menggugat ke PTUN Jakarta. Tak berdampak pada legitimasi hasil pilpres.

Baca Selengkapnya

Kata Gerindra Soal KIM Jika Ada Parpol Lain Gabung setelah Putusan MK

9 hari lalu

Kata Gerindra Soal KIM Jika Ada Parpol Lain Gabung setelah Putusan MK

Gerindra menganggap partai yang baru bergabung setelah putusan MK sama pentingnya dengan anggota lama KIM.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya