Kecil Kemungkinan Ebola Masuk ke Indonesia
Editor
Abdul Djalil Hakim.
Minggu, 3 Agustus 2014 13:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Proesor Tjandra Yoga Aditama mengatakan kemungkinan ebola masuk ke Indonesia melalui penerbangan komersial relatif kecil.
Alasannya, virus hanya bisa menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita. Selain itu, saat ini belum ada penerbangan langsung ke Asia dari daerah terjangkit ebola. Juga tidak ada peringatan perjalanan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
“Ebola menular melalui kontak langsung dengan darah atau sekreta tubuh, feses, dan lain-lain, Tidak melalui udara. Jadi kemungkinan penularan dalam pesawat relatif kecil,” kata Tjandra lewat surat elektroniknya, Ahad, 3 Agustus 2014.
Namun Tjandra mengingatkan, semua pihak harus mengikuti perkembangan yang berkaitan dengan penyakit tersebut serta tetap waspada.
Kekhawatiran terhadap penularan ebola lewat penerbangan muncul akhir Juli lalu. Seorang pekerja Liberia, Patrick Sawyer, 40 tahun, berkewarganegaraan Amerika Serikat, jatuh sakit ketika turun dari pesawat di Lagos, Nigeria.
Dia baru datang dari Liberia untuk merawat saudara perempuannya yang menderita ebola. Lima hari kemudian, Sawyer meninggal dunia.
Sekitar 59 orang yang berkontak dengan Sawyer lantas diperiksa dengan ketat, yakni 15 petugas penerbangan dan 44 staf rumah sakit. Pemeriksaan diteruskan hingga total 67 orang diperiksa. Semuanya dinyatakan negatif.
Penderita ebola mengalami gejala-gejala demam, tubuh amat lemah, nyeri otot, sakit kepala, radang tenggorokan, muntah, diare, ruam di kulit, kerusakan ginjal dan hati, serta perdarahan dalam tubuh. Dengan gejala seberat itu, kecil kemungkinan seseorang dapat bepergian dengan pesawat udara.
Kewaspadaan perlu dijaga terhadap pesawat yang datang dari negara terjangkit. Sudah ada petunjuk bagi awak pesawat dalam hal ini, seperti memisahkan orang yang mereka curigai, menggunakan sarung tangan, dan melapor ke bandara kedatangan.
WHO belum mengeluarkan peringatan perjalanan, tetapi Badan Pengawas Penyakit Menular Amerika Serikat mengeluarkan peringatan untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu ke tiga negara yang terjangkit ebola, yakni Sierra Leone, Liberia, dan Guinea.
Saat ini terdapat 39 bandara internasional di 35 negara yang punya penerbangan langsung dengan ketiga negara terjangkit. Negara-negara itu terdapat di Afrika, Eropa, dan Amerika. Namun penerbangan tersebut tidak ada di Asia, termasuk Indonesia.
Bandara-bandara internasional yang melayani penerbangan langsung tersebut, antara lain, tujuh di Eropa, yakni Inggris, Belgia, Jerman, Prancis, Spanyol dan Belanda; serta tiga di Amerika Serikat, yakni Houston, Atlanta, dan New York.
NATALIA SANTI