Bus Pariwisata BE 2610 FD milik PO. Duta Pribumi yang membawa rombongan wisata Lebaran asal Cilegon, Banten, alami kecelakaan di turunan Emen, Ciater, Subang, Jabar, 2 Agustus 2014. Kecelakaan diduga karena rem bus blong, tak ada korban jiwa dari 60 penumpang yang diangkutnya. TEMPO/Nanang Sutisna
TEMPO.CO, Subang - Kecelakaan bus pariwisata BE-2610-FD di jembatan turunan Emen, Desa Ciater, Subang, Jawa Barat, diduga akibat rem yang tidak berfungsi. "Dugaan sementara akibat rem blong," kata Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Subang Inspektur Satu Omon ABDR kepada Tempo di lokasi kejadian, Sabtu, 2 Agustus 2014. (Baca juga: Kecelakaan di Tanjakan Emen, Satu Tewas)
Namun Omon belum berani menyimpulkan penyebab kecelakaan. Dia menyatakan untuk memastikannya, kepolisian membutuhkan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap sopir bus milik perusahaan otobus Duta Pribumi Transport itu. "Saat ini, kami masih fokus pada evakuasi korban," ujar Omon. Jika evakuasi sudah selesai dilakukan, kepolisian baru akan dilakukan pemeriksaan terhadap pengemudi. (Baca juga: Titik di Jalur Mudik Ini Rawan Kecelakaan)
Bus pariwisata bermuatan 60 penumpang asal Cilegon dengan tujuan obyek wisata Ciater yang datang dari arah Bandung itu, tersungkur ke kali Emen. Kecelakaan terjadi setelah bus oleng ketika melewati tikungan tajam. Bus lalu menghantam sebuah motor Honda Beat D-6370-NRO yang dikemudikan Agus Nurmulidin, warga Kecamatan Cimalaka, Sumedang, Jawa Barat. (Baca juga Angkernya Tanjakan Emen)
"Pengemudi sepeda motor tewas seketika di lokasi kejadian," kata Deni, pemilik bengkel dan pangkalan 2 tak yang lokasi berada di seberang lokasi kejadian.
Ada pun 60 penumpang bus semuanya selamat, meski menderita luka. Dua penumpang di antaranya terjepit patahan sasis dan mesin. Mereka mengalami patah tulang kaki dan baru bisa dievakuasi ke luar bus setelah jepitan sasis dibongkar selama lima jam. Adapun evakuasi bangkai bus hingga kini masih berlangsung.