Deklarasi Ansharul Khilafah Dukung ISIS Dibubarkan  

Reporter

Minggu, 20 Juli 2014 20:25 WIB

Puluhan militan pejuang Islam berpatisipasi saat berparade di sepanjang jalan provinsi Raqqa utara (30/6). Pejuang Islam militan mengadakan parade di utara provinsi Raqqa Suriah untuk merayakan deklarasi "khalifah" Islam. Negara Islam merupakan cabang Al-Qaeda sebelumnya dikenal sebagai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Malang- Kegiatan deklarasi khilafah yang digelar di masjid Nurud Hidayah, Tlogomas, Lowokwaru Kota Malang, Ahad 20 Juli 2014 bubar. Sejumlah jamaah yang berdatangan dari berbagai daerah di Jawa Timur seperti Mojokerto, Sidoarjo dan Surabaya kecewa. Mereka mendapat undangan melalui media sosial dan berita di internet.

"Kegiatan dibubarkan. Kami diusir, intel polisi mengambil foto," kata jamaah asal Surabaya, Angga. Angga datang bersama empat temannya untuk mengikuti deklarasi dan mendukung Amir Daulah Khilafah, Syaikh Abu Bakr al-Baghdadi. Lantas mereka membubarkan diri, sebagian berkumpul di masjid Ar Fachruddin Universitas Muhammadiyah Malang.

Selanjutnya, mereka memindahkan kegiatan di sebuah masjid gang makan Dusun Sempu Desa Gading Kulon Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Lokasinya sekitar lima kilometer dari masjid Nurul Hidayah. Lokasi masjid berada di tengah ladang tebu. Sekitar 500 an jamaah menghadiri deklarasi, mereka datang bersama istri dan anaknya.

Juru bicara Ansharul Khilafah, Muhammad Romly, mengaku jika kegiatannya terus mengalami hambatan. Awalnya kegiatan dilakukan di masjid Ibnu Sina kemudian mendadak takmir masjid melarang kegiatan mereka. Sehingga mereka berpindah ke masjid Nurul Hidayah. "Pembatalan sepihak, takmir melarang kegiatan pagi tadi," katanya.

Selain itu, aparat keamanan dari kepolisian dan tentara melarang kegiatan tersebut tanpa alasan yang jelas. Romly juga sempat dimintai keterangan di markas Kepolisian Sektor Lowokwaru. Menurutnya, deklarasi Ansharul Khilafah ini tak membahayakan negara dan bukan tindakan makar. "Kami buktikan tak macam-macam dan silahkan dipantau," katanya.

Romly menjelaskan jika deklarasi Ansharul Khilafah merupakan kegiatan spontanitas. Peserta yang datang juga datang dari berbagai organisasi masyarakat. Ia mengklaim tak ada kaitannya dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kepala Kepolisian Sektor Lowokwaru, Ajun Komisaris Kuswara, mengatakan jika polisi tak membubarkan kegiatan. Namun, warga sekitar masjid menolak kegiatan tersebut. "Polisi tak membubarkan kegiatan yang baik," katanya.

Polisi mengantisipasi jika terjadi pelanggaran peraturan dan perundang-undangan. Sedangkan kegiatan, katanya, tak terlaksana di masjid Nurul Hidayah. Apalagi, mereka tak memiliki izin kegiatan dari RT, RW dan Keluarahan setempat.



EKO WIDIANTO



Terpopuler






Advertising
Advertising







Berita terkait

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.

Baca Selengkapnya

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

3 November 2020

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

Prancis menjadi sorotan sejak peristiwa pembunuhan guru asal Paris. Penyebabnya, pernyataan mereka soal paham radikal. Diduga lost in translation.

Baca Selengkapnya

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

Kepala pemerintahan dan politisi dari berbagai negara bereaksi atas aksi terorisme yang terjadi Notre-dame Basilica, Nice, Prancis.

Baca Selengkapnya

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

Dewan Keimanan Muslim Prancis mengutuk peristiwa teror yang terjadi di Gereja Notre-Dame Basilica, Nice Kamis ini

Baca Selengkapnya

Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

29 Oktober 2020

Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

Presiden Prancis Emmanuel Macron bergegas menuju Gereja Notre Dame Basilica di Nice yang menjadi lokasi aksi teror terbaru.

Baca Selengkapnya

Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

29 Oktober 2020

Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

Pemerintah Turki menyatakan akan mengambil jalur hukum atas perkara karikatur Recep Tayyip Erdogan di majalah Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya

Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

29 Oktober 2020

Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

Pemerintah Prancis merespon kecaman Turki perihal karikatur Presiden Recep Tayyip Erdogan di sampul halaman majalah satir Charlie Hebdo.

Baca Selengkapnya

Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

29 Oktober 2020

Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

Presiden Iran Hassan Rouhani ikut berkomentar soal ketegangan antara Prancis dan Turki yang dipicu oleh karikatur Nabi Muhammad dari Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mau Perkuat Hukum Sekuler Prancis untuk Lawan Islam Radikal

6 Oktober 2020

Emmanuel Macron Mau Perkuat Hukum Sekuler Prancis untuk Lawan Islam Radikal

Emmanuel Macron akan mengusulkan rancangan undang-undang yang akan menguatkan penegakan sekuler untuk melawan Islam radikal.

Baca Selengkapnya