Puasa, Peredaran Daging Bangkai Merebak di Gunungkidul

Reporter

Senin, 30 Juni 2014 04:30 WIB

Ilustrasi daging sapi. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO , Yogyakarta - Kepolisian Resor Gunungkidul melipatgandakan personelnya guna memperketat pengawasan jalur distribusi ternak masa ramadhan.

"Peredaran bangkai ternak, khususnya sapi, sudah mulai muncul dari Gunung Kidul dengan tujuan daerah lain," kata Kepala Kepolisian Resor Gunungkidul Ajun Komisaris Besar Polisi Faried Zulkarnaen kepada Tempo, Ahad, 29 Juni 2014. (Baca: Wabah Penyakit dari Bangkai Ternak Ancam Warga)

Sabtu, 28 Juni 2014, Polres Gunungkidul berhasil menggagalkan penyelundupan bangkai sapi yang belum sempat dipotong. Bangkai sapi dewasa jenis metal khas Gunungkidul itu diangkut dengan sebuah mobil pikap oleh seorang warga Nglipar.

Saat diperiksa petugas, kurir yang juga merangkap sebagai peternak itu mengaku hendak menjual bangkai tersebut ke wilayah Kota Yogya.

"Dia lewat jalur utama Wonosari-Yogya, dan kami tangkap di kawasan Patuk," kata Faried. Polisi sudah mendapat informasi bahwa akan ada pengiriman bangkai sapi itu dari warga Desa Nglipar, sumber sapi itu berasal.

Faried berdalih pihaknya tak bisa menahan penjual bangkai sapi itu karena dia belum sempat melakukan transaksi jual-beli. Pelaku hanya dikenai pasal tindak pidana ringan.

Menindaklanjuti makin rawannya peredaran bangkai ternak seiring dengan datangnya Ramadan, Polres Gunung Kidul berupaya mencegat arus lalu lintas ternak di perbatasan, khususnya yang menuju wilayah Kota Yogya, Sukoharjo, Wonogiri, serta Klaten.

"Akses yang kami antisipasi ada lima jalur di perbatasan, yakni Purwosari, Panggang, Patuk, Semin, dan Ngawen," katanya.

Sugiyarto, Ketua Kelompok Ternak Sapi Andini Mulyo Gunungkidul, mengatakan dalam Ramadan kali ini permintaan sapi terus meningkat. Itu sebabnya peternak berupaya mencari untung sebanyak-banyaknya, meskipun dengan cara melawan hukum.

Dari pantauan yang pernah dilakukan kelompok ternak itu, harga sapi hidup dan bangkai memang terpaut sangat jauh. Harga sapi metal hidup dewasa bisa mencapai Rp 10-14 juta per ekor, sedangkan sapi bangkai yang belum dipotong hanya dihargai Rp 5 juta.

"Dampaknya, penjualan bangkai itu sangat merugikan peternak, selain mencemarkan nama baik peternak yang jujur," kata Sugiyarto.

PRIBADI WICAKSONO

Berita Lain


Memerkosa Enam Remaja, Tante May Divonis 12 Tahun
Anggota TNI Akui Bakar Juru Parkir Monas

Transformers Age of Extinction: Megah dan Dangkal

Berita terkait

6 Klub Liga 1 Bermarkas di Yogyakarta, PT LIB Dapat Dukungan Polda DIY

29 Juli 2020

6 Klub Liga 1 Bermarkas di Yogyakarta, PT LIB Dapat Dukungan Polda DIY

Operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) mendapatkan dukungan dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menggelar lanjutan Liga 1 musim 2020.

Baca Selengkapnya

Polda DIY Akui Banyak Terduga Teroris Tertangkap di Yogyakarta

21 Mei 2019

Polda DIY Akui Banyak Terduga Teroris Tertangkap di Yogyakarta

Kapolda berharap masyarakat tidak khawatir dengan kemungkinan masih adanya terduga teroris di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Polda DIY Fokus Amankan Tempat Wisata Libur Lebaran

14 Mei 2019

Polda DIY Fokus Amankan Tempat Wisata Libur Lebaran

Polda DIY akan memfokuskan pengamanan kawasan objek wisata saat libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bawa Peluru, Pria Ini Ditangkap Saat Masuk Mako Brimob Yogya

13 Maret 2019

Bawa Peluru, Pria Ini Ditangkap Saat Masuk Mako Brimob Yogya

Kepolisian DIY menangkap seorang pria berinisial Rm RDY yang membawa barang mencurigakan saat menyambangi markas Brimob Polda DIY.

Baca Selengkapnya

Polda Yogya Usut Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi KKN UGM

15 November 2018

Polda Yogya Usut Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi KKN UGM

Kasus dugaan pemerkosaan mahasiswi UGM saat KKN menjadi viral setelah ramai diberitakan padahal kejadiannya telah berlalu setahun.

Baca Selengkapnya

Polda DIY Periksa 3 Polisi Penunggang Hiu yang Fotonya Viral

28 Agustus 2018

Polda DIY Periksa 3 Polisi Penunggang Hiu yang Fotonya Viral

Tiga polisi berpose menunggangi bayi hiu tutul dan fotonya viral di media sosial. Reaksi keras juga hujatan berdatangan dari para warganet.

Baca Selengkapnya

Kementan Musnahkan 4.637 Ton Daging Celeng Ilegal Asal Palembang

23 Juli 2018

Kementan Musnahkan 4.637 Ton Daging Celeng Ilegal Asal Palembang

Penyelundupan daging celeng dilakukan dengan menyamarkannya dengan ditutup buah serta daun pisang.

Baca Selengkapnya

Ditutup Pisang, Daging Celeng Diselundupkan dari Sumatera

23 Juli 2018

Ditutup Pisang, Daging Celeng Diselundupkan dari Sumatera

Kementan mengamankan daging celeng yang diselundupkan dari Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Demo Tolak Bandara NYIA Ricuh, Polisi Buru Penyokong Dana

3 Mei 2018

Demo Tolak Bandara NYIA Ricuh, Polisi Buru Penyokong Dana

Polisi telah menetapkan 12 orang sebagai tersangka dalam kasus demo tolak Bandara NYIA di Yogya yang berakhir ricuh.

Baca Selengkapnya

Cerita Seorang PNS di Bantul yang Akun Medsosnya Dibajak Saracen  

28 Agustus 2017

Cerita Seorang PNS di Bantul yang Akun Medsosnya Dibajak Saracen  

Seorang PNS di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi korban berita bohong yang dihubungkan dengan Saracen.

Baca Selengkapnya