TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Yunus Saflembolo, Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Biak Numfor, hari ini, Rabu, 25 Juni 2014. Yunus diduga sebagai orang yang biasa menangani proyek penanggulangan bencana di Biak dan penghubung antara Bupati Biak Yesaya Sombuk dan pengusaha Teddi Renyut. "Yunus masih diperiksa sebagai sakti untuk YS (Yesaya Sombuk)" kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha melalui pesan pendek, Rabu, 25 Juni 2014.
Selain memanggil Yunus, KPK juga akan memeriksa dua saksi lain, yaitu Oni Dangeubun yang tercatat sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Biak Numfor dan Bupati Biak Numfor Yesaya Sombuk yang sudah ditetapkan menjadi tersangka. (Baca:KPK Tangkap Tangan BupatiBiak Numfor)
Sebelumnya, Yesaya bersama Teddi dicokok penyidik di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Senin malam, 23 Juni 2014. Dia diduga menerima suap dari Teddi sebesar Sin$ 100 ribu yang diberikan dalam dua tahap. Yakni sebesar Sin$ 63 ribu diserahkan pada Jumat, 13 Juni 2014. Sedangkan yang kedua, Sin$ 37 ribu, pada saat dicokok penyidik.
Menurut sumber Tempo, Yesaya yang baru tiga bulan menjabat Bupati Biak itu sebelumnya tidak pernah mengenal Teddi. Dia mengatakan Yunuslah yang menjadi penghubung antara Yesaya dan Teddi karena biasa menangani proyek penanggulangan bencana. (Baca:KPK Telaah Penyuap BupatiBiak Orang Dekat PKB)
Dalam operasi tangkap tangan itu, Teddi diketahui bertemu dengan Yunus di restoran Hotel Acacia sebelum menuju kamar 715 yang disewa Yesaya. “Pak Bupati orang baru, pengusaha itu sudah lama aktif di kementerian,” ujarnya. Menurut dia, Yunus sehari lebih dulu tiba di Jakarta ketimbang Yesaya yang sampai di Ibu Kota pada Jumat siang.