Tutup Dolly, Risma Beri Tahu Megawati

Reporter

Senin, 23 Juni 2014 16:33 WIB

Wakil Walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana berbicara dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharini saat konferensi pers di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, (1/3). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Dalam acara deklarasi penutupan lokalisasi Gang Dolly dan Jarak di gedung Islamic Center, Jalan Dukuh Kupang, Surabaya, pada Rabu malam pekan lalu, 18 Juni 2014, Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana tidak menampakkan batang hidungnya.

Padahal seremoni deklarasi itu dihadiri oleh Menteri Sosial Salim Sagaf Al-Jufri, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wakil Gubernur Saifullah Yusuf, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Selama ini Wisnu memang dikabarkan berbeda pendapat dengan bosnya soal penutupan lokalisasi yang diklaim terbesar se-Asia Tenggara itu.

Tempo berupaya meminta konfirmasi kepada Wisnu maupun orang dekatnya tentang ketidakhadiran politikus PDI Perjuangan itu itu, namun tidak direspons. Tapi Wali Kota Risma membantah Wisnu bersimpang jalan dengan dirinya dalam menyikapi penutupan Dolly.

"Kemarin tak takoni (saya tanya) dia membantah: Nggak Mbak, itu dipelintir media," kata Risma saat diwawancarai Agus Suprianto, Endri Kurniawati, dan Agita Sukma Listyanti dari Tempo, Jumat, 20 Juni 2014. (Baca: Urus Kompensasi Dolly, Risma Tak Tidur Dua Hari)

Risma juga membantah upayanya menutup Dolly dan Jarak 'diganjal' oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, khususnya Fraksi PDI Perjuangan. Menurut Risma, sebelum menutup Dolly dia telah memberi tahu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. "Aku sudah sampaikan ke Bu Mega (akan menutup Dolly). Beliau hanya pesan: Bu Risma, yang HIV/AIDS tolong (ditangani) ya," ujar Risma. (Baca: Lihat Anak-anak di Dolly, Risma Langsung Sakit)

Risma mengatakan pekerja seks di Dolly dan Jarak yang mengidap HIV/AIDS jumlahnya memang lebih banyak ketimbang pekerja seks yang berada di lokalisasi Klakah Rejo, Sememi, dan Dupak Bangunsari yang lebih dulu dia tutup.

"Kalau di lokalisasi lain yang terkena AIDS Cuma dua sampai tiga orang. Di Dolly lebih banyak karena kampungnya lebih padat penduduk," ujar Risma. (Baca: Dolly Ditutup, Risma:Yang Melanggar Ditindak)

Risma menampik tidak mengajak bicara DPRD Surabaya sebelum menutup Dolly. Menurut wali kota perempuan pertama di Surabaya itu, persiapan penutupan Dolly sudah dilakukan sejak 2010. Setelah itu Risma memulai melakukan pendataan terhadap para pekerja seks.

"(Penutupan) ini tidak tiba-tiba, prosesnya panjang sekali," kata Risma.

Sebelumnya, anggota Komisi Kesejahteraan Rakyat DPRD Surabaya Masduki Toha mengeluh karena merasa kurang memperoleh penjelasan dari Pemerintah Kota Surabaya soal penutupan Dolly. Menurut Masduki, Dewan telah berupaya mengundang dinas terkait dengan untuk menjelaskan permasalahan tersebut namun tidak pernah terealisasi. "Kami tidak tahu setelah ditutup Dolly mau dijadikan apa, kami tidak pernah diberitahu," kata dia.

KUKUH S. WIBOWO

Berita Lain
Midnight Sale, Pengunjung Serbu Sepatu dan Tas
Tip Hindari Kehabisan Tenaga Saat Midnight Sale
Ini Tip Midnight Sale dari Pengusaha Mal
Harga Kopi Starbucks Naik Satu Dolar

Berita terkait

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

4 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

10 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

11 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

17 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

17 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

18 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

21 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

21 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

23 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya