TEMPO Interaktif, Jakarta:Hakam Naja, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) tak mengkhawatirkan perginya massa PAN pasca kepemimpinan Amien Rais. Menurut Hakam, seusai diskusi publik "Figur Pengganti Amien Rais," di Jakarta Media Center, Senin (28/03), yakin konsep kepemimpinan institusional, kebersamaan, kolektif, dan semangat muda akan mampu menandingi kepemimpinan kharismatik dari ketua umum sebelumnya, Amien Rais. Konsep kepemimpinan di PAN ke depan, menurut Hakam, bersifat institusional, yaitu kepemimpinan hasil dari pemilihan ketua umum yang demokratis. Kepemimpinan bersama dengan pembidangan yang lebih jelas, transparan dan berjenjang dan kepemimpinan penuh dengan semangat muda. "Kepemimpinan yang diisi oleh jiwa dan semangat anak muda yang bersemangat akan mampu menggerakan mesin politik PAN,"katanya.Muhammad Najib berpendapat senada. Menurutnya, PAN sedang mencari sosok ketua yang biasa-biasa saja, sehingga ke depan akan membentuk suatu kepemimpinan kebersamaan dengan pembagian yang jelas. "Ke depan, kami akan mengembangkan potensi diri orang per orang yang maksimal, sementara ini, potensi orang per orang tertutupi oleh kepemimpinan Pak Amien,"ujarnya.Hakam optimis, pemilu 2009 nanti, PAN akan semakin besar dan mampu bersaing dengan kontestan lain. Alasannya, disamping Amien Rais masih duduk dalam Majelis Pertimbangan Partai, bersinergi dengan kepemimpinan muda yang enerjik. "Sehingga mampu menggerakan mesin partai dari tingkat atas hingga ke grass root,"ujar bekas aktifis Pelajar Islam Indonesia (PII) itu.Utomo Tri Rahasto