Dolly Ditutup, Risma:Yang Melanggar Ditindak

Reporter

Kamis, 19 Juni 2014 00:52 WIB

Area parkir di tengah kawasan lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur (26/5). Banyaknya warga yang menggantungkan hidupnya dari geliat industri esek esek ini membuat rencana penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak, dapatkan protes keras dari warga dan pemilik wisma. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya--Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan akan menindak pemilik wisma, muncikari maupun pekerja seks komersial di lokalisasi Dolly dan Jarak yang tetap berpraktek pascadeklarasi penutupan tempat prostitusi tersebut, Selasa malam, 18 Juni 2014.

Menurut Risma, wisma-wisma prostitusi itu akan dikembalikan pada fungsinya, yakni sebagai pemukiman warga. “Yang melanggar akan ditindak,” kata Risma usai acara Deklarasi Warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan untuk Alih Fungsi Wisma dan Alih Fungsi Profesi Bagi Wanita Harapan di aula gedung Islamic Center, Jalan Dukuh Kupang.

Deklarasi tersebut dihadiri ratusan warga Putat Jaya, Menteri Sosial Salim Sagaf Al Jufri, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wakil Gubernur Saifullah Yusuf, Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Unggung Cahyono dan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur KH Hasan Muttawakil Alallah. (Baca: Lokalisasi Dolly dan Jarak Resmi Ditutup )


Menurut Risma, Pemerintah Kota Surabaya telah menyiapkan skema untuk mengentaskan para pekerja seks tersebut dari profesinya selama ini. Dari total 1.449 pekerja seks, tiap orang mendapat dana kompensasi sebesar Rp 5.050.000. Adapun muncikari yang berjumlah 350 orang, masing-masing akan mendapatkan Rp 5.000.000.

Pemberian kompensasi juga berlaku untuk warga sekitar yang terdampak penutupan. Risma mempersilakan pekerja seks dan muncikari untuk mengambil dana kompensasi tersebut ke Pemerintah Kota. Pemberian dana kompensasi itu akan ditunjang dengan program rehabilitasi para pelaku bisnis prostitusi itu. “Yang tidak mau mengambil (dana kompensasi) kita tinggal,” ujar Risma.

Risma membantah kabar bahwa banyak pekerja seks yang menolak kompensasi tersebut dan memilih tetap praktek sebagai pemuas nafsu. Menurut wali kota perempuan pertama di Surabaya itu, para pekerja seks banyak yang takut bersuara karena diintimidasi pihak-pihak yang selama ini mengambil untung dari geliat bisnis prostitusi di Dolly. “Mereka itu diam karena diintimidasi agar menolak program Pemerintah Kota. Percayalah sama saya, saya punya datanya kok,” kata Risma.

Risma mengatakan, Pemerintah Kota bertekad memutus mata rantai bisnis pelacuran yang simpulnya berada di Dolly. Sebab, praktek pelacuran itu hanya menguntungkan pemilik modal. Adapun pelacurnya justru dieksploitasi habis-habisan. Belum lagi maraknya perdangan perempuan di bawah umur yang masuk ke Dolly.

Di sisi lain, penularan virus HIV/AIDS juga makin banyak diidap para pekerja seks. “Pekerja seks yang sudah tua dan sakit-sakitan tidak diurusi. Mereka hampir mati, kami yang membawanya ke rumah sakit. Ini fakta,” kata Risma.

Deklarasi itu mendapat penjagaan ketat dari aparat Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya. Tak kurang dari 1.400 personel diturunkan. Ketatnya penjagaan itu untuk mengantisipasi ancaman pembubaran acara deklarasi yang akan dilakukan oleh warga yang kontra-penutupan Dolly. Namun hingga acara berakhir, ancaman itu tak terbukti.


KUKUH S. WIBOWO



Terpopuler


Advertising
Advertising

Berita terkait

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

2 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

8 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

8 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

14 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

15 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

15 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

18 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

18 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

20 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

21 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya