TEMPO.CO, Jakarta - Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Djoko Santoso mengatakan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono sah untuk menerima gelar profesor dari Universitas Pertahanan. Menurut dia, SBY telah melewati tahapan yang diatur undang-undang.
“Untuk sampai ke jenjang jabatan akademik, ada dua jalur,” ujar Djoko saat dihubungi Tempo, Rabu, 11 Juni 2014. Dia mengatakan hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Dalam undang-undang tersebut, ada dua jalur bagi seseorang untuk bisa mendapat gelar profesor. Pertama, menjadi dosen tetap dengan melakukan banyak penelitian dan tugas-tugas akademik lain pada umumnya. Kedua, mendapat gelar profesor sebagai dosen tidak tetap. Untuk jalur kedua ini, menurut Djoko, diberikan untuk orang-orang tertentu yang memiliki tacit knowledge yang bisa diterjemahkan atau ditransfer menjadi explicit knowledge.
Presiden SBY, dinilai Djoko, merupakan sosok yang masuk kategori jalur kedua. Ia dianggap memiliki tacit knowledge yang baik dan bisa dibagikan dengan baik. Jadi, ia bisa dijadikan guru besar, kemudian mengajarkan tacit knowledge-nya di perguruan tinggi.
Menurut Djoko, orang-orang yang bisa mendapat gelar profesor tanpa menjadi dosen tetap diantaranya adalah Steve Jobs, Bill Gates, dan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Presiden SBY dianggap Djoko sudah memiliki karya nyata. “Dari karyanya saja memang sudah nyata,” ujarnya.
Selain itu, Djoko meluruskan bahwa menterilah yang punya undang-undang untuk mengangkat seseorang menjadi profesor. Sedangkan universitas hanya menjadi lembaga yang berfungsi mengusulkan. Surat nomor peraturan pemberian gelar profesor ini ada di Permendikbud Nomor 88 Tahun 2013.
Menurut Djoko, banyak universitas mengajukan tokoh yang memiliki tacit knowledge tinggi untuk menjadi profesor. Dengan penilaian yang sangat ketat untuk mendapatkan gelar tersebut, SBY merupakan satu dari sedikit kandidat yang bisa mendapatnya.
Sebelumnya, Presiden SBY dikabarkan akan mendapatkan gelar guru besar bidang ketahanan nasional dari Universitas Pertahanan dalam acara penganugerahan yang dilaksanakan Kamis, 12 Juni 2014, di Universitas Pertahanan, Sentul, Bogor.
RPIO HARI KRISTANTO
Berita terkait
USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus
17 jam lalu
Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah
Baca SelengkapnyaPolisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po
1 hari lalu
Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?
3 hari lalu
Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.
Baca Selengkapnya5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024
10 hari lalu
QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.
Baca Selengkapnya10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas
16 hari lalu
Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?
Baca SelengkapnyaUnika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022
29 hari lalu
"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,
Baca SelengkapnyaRibuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati
29 hari lalu
Pakar pendidikan menilai ribuan mahasiswa bisa menjadi korban TPPO berkedok magang ferienjob karena kesalahan kampus
Baca SelengkapnyaIni Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman
31 hari lalu
Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.
Baca SelengkapnyaKorban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara
33 hari lalu
Direktur Beranda Perempuan Indonesia, Zubaedah, menyakini masih ada banyak penyintas dugaan TPPO bermodus mahasiswa magang di Jerman.
Baca SelengkapnyaPeran 5 Tersangka Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman, Ada dari Pihak Universitas
36 hari lalu
Bareskrim mengungkap kasus TPPO atau perdagangan orang berkedok magang ke Jerman yang melibatkan 33 universitas dan diikuti ribuan mahasiswa.
Baca Selengkapnya