TEMPO.CO, Surakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan penutupan sembilan jembatan timbang di provinsi tersebut hanya bersifat sementara. Pemerintah Jawa Tengah akan membuka kembali jembatan timbang itu jika sistem manajemennya telah dibenahi.
"Kami akan segera buka kembali jika sistemnya sudah siap," katanya saat ditemui di Surakarta, Selasa, 27 Mei 2014. Hanya, dia belum bisa memastikan kapan jembatan timbang tersebut bisa dibuka kembali. "Mungkin 2015," kata Ganjar. (Baca: Jembatan Timbang Tanjung Tutup, Jateng Rugi Rp 1 M)
Menurut dia, buruknya manajemen jembatan timbang menyebabkan fasilitas itu menjadi sarang pungutan liar dan aksi suap. Kondisi itu membuat keberadaan jembatan timbang menjadi tidak efektif. "Kendaraan dengan muatan di atas batas maksimum bisa melenggang bebas," katanya.
Dia menargetkan penyusunan sistem manajemen jembatan timbang bisa selesai pada akhir tahun ini. "Sekaligus kita siapkan sumber daya manusia serta anggarannya," kata Ganjar.
Ganjar juga mengakui penutupan jembatan timbang ini berisiko besar lantaran bisa memicu kerusakan jalan yang lebih parah. Sebab, kendaraan angkutan barang yang melebihi batas muatan akan semakin bebas melenggang. "Tapi tidak masalah. Kalau rusak, ya diperbaiki lagi," katanya.
Dia mengibaratkan penutupan jembatan timbang tersebut seperti operasi di dunia medis. "Lebih sakit, biaya besar, dan butuh istirahat lama," katanya. Meski demikian, penutupan jembatan timbang menjadi pilihan yang harus diambil demi perbaikan aparat birokrasi dan pelayanan kepada masyarakat. (Baca: Berantas Pungli, Jembatan Timbang Pakai Sistem Elektrik)
AHMAD RAFIQ
Berita lain:
Makin Panas, Kini Ahok Tantang PT Jakarta Monorail
Alasan TNI Pecat Prabowo Kembali Dipertanyakan
Kivlan Zen Tolak Ungkap Fakta 1998 di Depan Komnas HAM
Berita terkait
Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?
2 hari lalu
Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?
Baca SelengkapnyaRekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri
3 hari lalu
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.
Baca SelengkapnyaSaat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On
4 hari lalu
Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.
Baca Selengkapnya5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK
8 hari lalu
Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaGanjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?
8 hari lalu
ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.
Baca SelengkapnyaGanjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024
8 hari lalu
Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.
Baca SelengkapnyaGibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru
9 hari lalu
Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia
9 hari lalu
Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK
10 hari lalu
Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.
Baca SelengkapnyaSepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran
11 hari lalu
Ganjar Pranowo mengaku tak diundang untuk menghadiri penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden.
Baca Selengkapnya