Masih Ada 10 Pulau Potensi Konflik

Reporter

Editor

Senin, 14 Maret 2005 18:08 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung:Direktur Kekuatan Pertahanan, Departemen Pertahanan, Pieter LD Wattimena mengakui, Indonesia mempunyai potensi konflik perbatasan mirip Ambalat dengan hampir seluruh negara yang berbatasan langsung. Potensi konflik itu bisa terjadi kapan saja. "Pada saat mereka mulai klaim masalah itu, kita keteteran, kita akan kebakaran jenggot,"katanya di Bandung, Senin (14/3). Menurut Pieter, pulau-pulau yang berpotensi itu adalah ; Rondo di Sabang, Berhala dan Nipah di Selat Malaka, Sekatung di Kepulauan Natuna, Marore, Miangas, Beras di Papua, serta Pasir di selatan Nusa Tenggara Timur. Indonesia harus siap untuk menghadapi konflik tersebutjika muncul klaim dari negara tetangga. Kasus yang paling dekat akan menjadi permasalahanberikut, menurut Pieter, setelah konflik Pulau Ambalat adalah Pulau Nipah. Potensi konflik perbatasan di pulau itu dengan Singapura yang punya kepentingan di Pulau Nipah. Potensi konflik yang ada berkaitan dengan perubahan garis pantai di Singapura. "Kita belum mengaturmasalah itu,"katanya. Selain itu, Pulau Sekatung diKepulauan Natuna, potensi konfliknya tinggal tungguklaim dari Vietnam. Selain masalah perbatasan laut, Indonesia jugamenyimpan masalah perbatasan darat dengan Malaysia.Menurut Pieter, patok-patok perbatasan antaraIndonesia dan Malaysia di Pulau Kalimantan banyak yangberubah tempatnya. Sedikitnya terdapat 13 titik patokperbatasan yang bermasalah. Permasalahan ini, katanya,sedang dibahas melalui Joint Border CommitteeMalaysia-Indonesia. Untuk menghadapi masalah perbatasan ini, menurutPieter, pemerintah harus segera menatanya agartidak menjadi bom waktu di belakang hari. Penataan itutinggal menunggu political will dari pemerintah.Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 tahun 1992 Tentang Penataan Kawasan Nasional belum sepenuhnya diaplikasikan melalui peraturan pemerintah. "Departemen Pertahanan, sudah menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Tata Ruang Wilayah Pertahanan sebagai konsep awal,"katanya. Dalam rancangan itu, tujuannya untuk menata kondisi wilaah pertahanan yang khsuusnya berada di pulau-pulau terluar wilayah Republik Indonesia. Satu-satunya jalan yang ada untuk mengawasi perbatasan terluar itu melalui penggelaran kekuatan seperti diatur dalam Undang-Undang TNI No 34/2004, di dalamnya disebutkan gelar kekuatan diprioritaskan untuk daerah-daerah perbatasan, rawan konflik, dan pulau pulau terpencil. Lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan, menurut Pieter harus diakui secara de facto, pulau itu telah didudukioleh Malaysia dengan dalih mengadakan penelitiankonservasi Penyu. Kendati demikian, pihaknya optimishal serupa tidak akan terjadi dengan Pulau Ambalatjika harus dibawa ke Mahkamah Internasional. "Padatahun 1960-an kita sudah pernah memberikan konsesiminyak di daerah itu,"katanya. Ahmad Fikri dan M.Iqbal el Hidayat

Berita terkait

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

23 hari lalu

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

Malaysia menjadi negara ketiga yang dikunjungi Presiden Terpilih Indonesia Prabowo Subianto setelah Cina dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN

7 September 2023

Mendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN

Pentingnya mempermudah segala aspek perdagangan intra-ASEAN, termasuk pengiriman barang dan proses keluar-masuk barang

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

8 Juni 2023

Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

Domart merupakan minimarket pertama yang 100 persen menjual produk Indonesia

Baca Selengkapnya

Mendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan

8 Juni 2023

Mendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan

Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan yang sama untuk melindungi rakyat dan petani kecil.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia

11 Mei 2023

Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia

Kedua menteri menekankan pentingnya kedua negara untuk meningkatkan kerja sama perdagangan

Baca Selengkapnya

JIM Digelar, Sekjen Kemendagri Berharap Kerja Sama Survei Demarkasi Semakin Baik

19 Agustus 2022

JIM Digelar, Sekjen Kemendagri Berharap Kerja Sama Survei Demarkasi Semakin Baik

Kegiatan tersebut penting dilakukan secara berkesinambungan dan harus ditingkatkan kualitasnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sambut Kedatangan Mahathir Mohamad di Bandara Halim

28 Juni 2018

Jokowi Sambut Kedatangan Mahathir Mohamad di Bandara Halim

Mahathir Mohamad datang untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Jokowi setelah menjadi Perdana Menteri Malaysia untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota TNI yang Ditangkap di Malaysia Masih Ditahan

26 Maret 2018

Dua Anggota TNI yang Ditangkap di Malaysia Masih Ditahan

Dua prajurit TNI yang ditangkap kepolisian Diraja Malaysia di daerah Lundu, sampai kini masih ditahan. TNI telah melaporkan kejadian ini ke Kemenlu.

Baca Selengkapnya

Hendak Tanding Sepak Bola, 28 WNI Malah Dideportasi dari Malaysia

26 Maret 2018

Hendak Tanding Sepak Bola, 28 WNI Malah Dideportasi dari Malaysia

Sebanyak 28 WNI yang akan bertanding sepak bola dan bola voli di Malaysia, justru ditahan dan akan didepotasi karena tak membawa dokumen keimigrasian.

Baca Selengkapnya

Festival Lintas Perbatasan Indonesia-Malaysia Digelar Agustus

8 Maret 2018

Festival Lintas Perbatasan Indonesia-Malaysia Digelar Agustus

Dia ingin acara ini membuat wisatawan tidak hanya berkunjung saat festival digelar.

Baca Selengkapnya