Puan Dianggap Tak Pantas Dampingi Jokowi  

Reporter

Editor

Sugiharto

Sabtu, 17 Mei 2014 05:27 WIB

Megawati Soekarnoputri berbisik dengan Puan Maharani, saat deklarasi Kerjasama PDIP, Partai Nasdem dan PKB, di DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan (14/5). Deklarasi bersama tersebut secara resmi untuk mendukung dan pemenangan Joko Widodo sebagai capres pada Pilpres 2014 mendatang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting Djayadi Hanan mengatakan ucapan Ketua Harian Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Bappilu) Puan Maharani bahwa dia juga merupakan kandidat calon wakil presiden Joko Widodo mesti diartikan lain.
|
Menurut dia, Puan tampak belum ikhlas jika partai berlambang kepala banteng tersebut mengusung calon wakil presiden dari luar partai. Meski begitu, ada nilai positif jika Puan dimasukkan sebagai kandidat. "Ini seperti penyeimbang agar Joko Widodo dan timnya tak mendominasi peran," kata Djayadi saat dihubungi Tempo, Jumat, 16 Mei 2014.

Nama Puan muncul sebagai kandidat calon wakil presiden bagi Joko Widodo. Namun sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari Joko Widodo dan PDIP tentang calon wakil presiden ini. Selain Puan, ada beberapa tokoh lain yang juga menjadi kandidat. Yakni mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Ryamizard Ryacudu, dan KSAD Jenderal Budiman. (Baca: Jadi Cawapres Jokowi, KSAD Budiman: Terserah Tuhan)

Djayadi menilai pengusungan Puan sebagai cawapres untuk Jokowi, sapaan Joko Widodo, kurang tepat. Sebab, elektabilitas Puan jauh di bawah Jokowi. Risikonya, Puan malah bisa menggembosi elektabilitas Jokowi. Risiko lain yakni munculnya potensi resistensi dari partai lain yang menjalin koalisi dengan PDIP.

Adapun dari sisi kualitas ataupun kemampuan, Puan juga tak menjanjikan. Sebagai contoh, pengalaman politik putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri tersebut belum menonjol ketika menjabat ketua fraksi di DPR. (Baca: Projo Meminta Pendamping Jokowi dari Luar Partai)

Puan juga dianggap tak punya pengalaman di bidang birokrasi. Jika menjadi wakil presiden, birokrasi tingkat pemerintah pusat bakal menjadi urusannya sehari-hari. "Bahayanya, Jokowi dan Puan sama-sama tak punya pengalaman di birokrasi pemerintah pusat," kata Djayadi.

Seharusnya calon wakil presiden untuk Jokowi punya elektabilitas dan kualitas diri yang bagus. Setidaknya orang itu bisa melengkapi atau menutupi kekurangan Gubernur DKI Jakarta tersebut. "Jadi harus paham soal ekonomi mikro dan makro, paham hukum, dan punya jaringan internasional," katanya.

INDRA WIJAYA

Berita Terpopuler:
Puan Sebut Dirinya Calon Wakil Presiden

Pabrik HM Sampoerna Tutup, 2.500 Pekerja Di-PHK

Teka-teki Petinggi Negeri Tersangka Haji

Ridwan Kamil Jadi Calon Wali Kota Terbaik Dunia

Pemblokiran Kursi Cegah Ulah Calo Tiket Kereta

Syahrini Dicium Anak Vena dan Tamara

Berita terkait

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

9 hari lalu

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

Prananda Prabowo putra Megawati Soekarnoputri, organisatoris PDIP yang pernah dipuji Jokowi, genap berusia 54 tahun pada 23 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kisah Jokowi Pernah Siapkan Ganjar Maju Pilpres 2024, Lantas Balik Badan

11 hari lalu

Kisah Jokowi Pernah Siapkan Ganjar Maju Pilpres 2024, Lantas Balik Badan

Ganjar Pranowo menerima hasil putusan MK yang menolak permohonan PHPU kubunya. Dulu, Jokowi pernah menyiapkannya maju capres di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Usung Ganjar Pranowo Jadi Calon Presiden di Depan Jokowi Setahun Lalu

12 hari lalu

PDIP Usung Ganjar Pranowo Jadi Calon Presiden di Depan Jokowi Setahun Lalu

Setahun yang lalu PDIP mengusung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden, disaksikan Jokowi. Berikut kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kata Gerindra Soal Rekonsiliasi dengan PDIP dan Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati

22 hari lalu

Kata Gerindra Soal Rekonsiliasi dengan PDIP dan Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati

Gerindra menilai komunikasi yang baik antara Sufmi Dasco Ahmad dan Puan Maharani di DPR dapat mempercepat rekonsiliasi kedua partai.

Baca Selengkapnya

Misteri Ketua TKN Prabowo-Gibran Dua Kali Datangi Rumah Megawati

22 hari lalu

Misteri Ketua TKN Prabowo-Gibran Dua Kali Datangi Rumah Megawati

Dua kali Ketua TKN Prabowo-Gibran ini mendatangi rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Wacana Pertemuan Prabowo-Puan, Pakar: Hanya Soal Waktu

26 hari lalu

Wacana Pertemuan Prabowo-Puan, Pakar: Hanya Soal Waktu

Menurut Ujang Komarudin, pertemuan Prabowo-Puan merupakan pertemuan pendahuluan sebelum Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.

Baca Selengkapnya

DPR Tutup Masa Sidang, Bagaimana Nasib Pengajuan Hak Angket?

27 hari lalu

DPR Tutup Masa Sidang, Bagaimana Nasib Pengajuan Hak Angket?

PKB menunggu kawan untuk bisa memenuhi syarat pengajuan hak angket DPR terkait dengan dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Formappi Harap Pemilihan Ketua DPR Terapkan Aturan Lama

28 hari lalu

Formappi Harap Pemilihan Ketua DPR Terapkan Aturan Lama

Formappi usulkan penetapan Ketua DPR menggunakan ketentuan Undang-Undang MD3 lama. Berharap tidak ada revisi.

Baca Selengkapnya

Respons Gibran hingga Puan Maharani Soal Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati

28 hari lalu

Respons Gibran hingga Puan Maharani Soal Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati

Rencana pertemuan Prabowo dan Megawati memunculkan spekulasi soal kemungkinan PDIP bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Minta Pemerintah Pastikan Infrastruktur Mudik Aman Dilalui

28 hari lalu

Puan Maharani Minta Pemerintah Pastikan Infrastruktur Mudik Aman Dilalui

Fasilitas infrastruktur mudik menjadi perhatian, setelah separuh jalan di ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) KM64 arah Jakarta-Sukabumi, longsor.

Baca Selengkapnya