TEMPO Interaktif, Pekanbaru: Konsulat Malaysia di Pekanbaru meminta pengamanan ke Poltabes Pekanbaru menyusul terjadinya tindakan anarkis sekelompok orang yang merusak dan menjatuhkan plang nama kantor Konsulat Malaysia. "Pihak keamanan konsulat melihat beberapa pengendara sepeda motor dengan tetap di atas kendaraannya menabrak tiang plang nama dan setelah plang itu terjatuh mereka kabur," kata Konsul Malaysia di Pekanbaru Mohammad Nasri A.Rahman, kepada Tempo di kantornya, Rabu (9/3) sore.Menurut Nasri A.Rahman, sekelompok orang bermotor itu datang sekitar pukul 14.30 WIB. Kedatangan mereka tidak diduga-duga pihak keamanan Konsulat Malaysia karena sebelumnya aksi mahasiswa yang melakukan demo soal Blok Ambalat itu sudah bubar.Tindakan anarkis itu, kata dia, langsung dilaporkan ke Polsek Lima Puluh, Pekanbaru. Tidak beberapa lama melapor lewat telepon, tambah Nasri, pihak keamanan dari Poltabes Pekanbaru dan Polsek Lima Puluh datang ke lokasi."Setelah adanya kasus yang dinilai anarkis itu, kami meminta pengamanan kepada Poltabes Pekanbaru guna menghindari hal-hal yang tidak diingini kepada kantor dan staf konsulat," katanya.Meski sudah mulai di demo massa dan diikuti tindakan anarkis menurut Nasri Konsulat Malaysia di Pekanbaru belum memutuskan menghentikan pelayanan alias menutup kantor tersebut."Tidak, tidak adalah rencana menutup kantor atau menghentikan pelayanan. Anda lihatkan, hingga pukul 15.00 WIB Konsulat Malaysia masih memberikan pelayanan kepada warga Indonesia yang mengurus visa," katanya.Namun, dia mengaku tidak tertutup kemungkinan kantor Konsulat Malaysia di Pekanbaru itu menutup kantornya apabila keamanan tidak bisa dikendalikan aparat yang bisa mengancam keselamatan seluruh staf di kantor tersebut.Menanggapi soal tuntutan pemasangan bendera Indonesia berdampingan dengan bendera Malaysia di kantor Konsulat Malaysia Pekanbaru itu, menurut dia tindakan yang sulit dimengerti."Pemasangan bendera negara sendiri di kantor konsulat suatu negara merupakan tindakan wajar. Saya rasa itu berlaku dimana-mana, tidak ada kaitannya dengan persoalan Indonesia dan Malaysia soal Ambalat," katanya.Pengamatan Tempo, plang nama kantor Konsulat Malaysia itu didirikan kembali dengan bantuan alat penopang sementara. Sementara pintu gerbang kembali dikunci rapat sehingga warga yang mengurus visa hanya bisa melakukannya lewat jeruji pintu gerbang. Evalisa Siregar-Tempo