TEMPO.CO, Yogyakarta - Pergelaran Jogja Bike Rendez-vous di Kaliurang, Pakem, Sleman, 9-11 Mei 2014, mendatangkan 2.000 sepeda motor Harley-Davidson. Raungan knalpot motor gede (moge) itu ternyata mengganggu petugas pengamatan seismitas Gunung Merapi.
Musababnya, raungan suara mesin ber-cc besar itu menimbulkan suara mirip dentuman gunung api. Sinkronisasi data pendengaran petugas jaga dengan data dentuman terganggu.
"Ada noise yang tidak bisa disinkronkan dengan data kami. Suara itu tidak jauh beda dengan dentuman-dentuman Merapi yang sering terjadi. Bahkan beberapa hari ini kami tidak bisa mendengar dentuman dari gunung," kata Yulianto, petugas pengamatan di Pos Pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang, Ahad, 11 Mei 2014.
Padahal, kata dia, pada 10 Mei lalu dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di lain tempat terdengar suara dentuman yang bisa didengar di Pos Babadan. Namun petugas pengamatan gunung di Kaliurang tidak bisa mendengar dan mencatat dentuman itu.
Saat ada kumpul-kumpul para penunggang moge itu, raungan knalpot sangat kencang bahkan menimbulkan polusi suara. Masyarakat di lereng gunung pun mengira suara Harley itu adalah dentuman dari Gunung Merapi.
Dari data di Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang, pada 10 Mei, tercatat 16 kali gempa guguran, 12 kali gempa tektonik, dan satu kali gempa tele (tektonik jauh). Sedangkan pada 11 Mei, dari pukul 00.00 hingga 07.00 WIB, terjadi gempa guguran sebanyak tiga kali dan gempa tektonik dua kali. "Statusnya tetap masih waspada," kata Yulianto.
MUH SYAIFULLAH
Berita Terpopuler:
Hashim: Saat Tragedi Mei 1998, Prabowo Bersama Rhoma
Kiai PKB Resmi Dukung Jokowi Jadi Capres
Soal Boko Haram, Tweeps Serang Menteri Tifatul
Tumplek Blek Sasar Pengunjung Wanita dan Anak
Berita terkait
Cerita dari Kampung Arab Kini
6 hari lalu
Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan
13 hari lalu
Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.
Baca SelengkapnyaPasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran
28 hari lalu
Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaBanyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps
30 hari lalu
Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.
Baca SelengkapnyaAwan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini
39 hari lalu
Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan
54 hari lalu
Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas
54 hari lalu
Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.
Baca SelengkapnyaLibur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman
57 hari lalu
Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.
Baca SelengkapnyaSambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang
24 Februari 2024
PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman
Baca SelengkapnyaYogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya
20 Februari 2024
Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.
Baca Selengkapnya