Sebagian Jalur Evakuasi Merapi Rusak Parah  

Reporter

Editor

Harun Mahbub

Kamis, 1 Mei 2014 03:17 WIB

Gunung Merapi di Klaten, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO , Klaten - Sebagian ruas jalan yang digunakan untuk jalur evakuasi masyarakat Lereng Merapi di Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, saat ini dalam kondisi rusak parah. Kerusakan terjadi di jalur utama antara Desa Bumiharjo hingga kawasan Deles.

Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, mengatakan kawasan tersebut memiliki jalur evakuasi sepanjang sepuluh kilometer. "Dua kilometer di antaranya rusak cukup parah," katanya, Rabu, 30 April 2014. (Baca: Suara Gemuruh Merapi, Belum Tunjukan Erupsi)

Menurut Winoto, kerusakan jalur evakuasi dari Desa Bumiharjo menuju Deles itu rusak cukup parah sehingga sulit dilalui kendaraan. "Sehingga jika digunakan untuk evakuasi, justru bisa berbahaya," katanya. Kerusakan ruas jalan itu, menurut dia, disebabkan oleh banyaknya truk pasir yang melintas.

Padahal, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Klaten belum memiliki rencana untuk perbaikan jalan di jalur tersebut. Pihak BPBD terpaksa menyiapkan sejumlah skenario untuk menghadapi kondisi darurat. "Kami tengah berkoordinasi dengan instansi lain dan para relawan," kata Winoto.

Mereka memiliki sejumlah jalur alternatif lain untuk mengevakuasi warga. Meskipun jaraknya menjadi lebih jauh, dia menyebut jalur alternatif itu lebih aman daripada harus melewati jalan yang rusak tersebut. (Baca: Letusan Gunung Merapi karena Aktivitas Gas)

Salah satu aktivis radio komunitas di Kemalang, Sukiman, mengatakan bahwa pemerintah memang kurang memperhatikan kelayakan jalur evakuasi. "Terakhir kali diperbaiki pada 2006 silam," katanya. Padahal, saat erupsi 2010 lalu, jalur evakuasi itu juga sudah rusak cukup parah.

Dia mengatakan bahwa jalur tersebut tidak layak untuk digunakan mengevakuasi warga. Berdasarkan pengalaman, banyak warga yang terjatuh dari kendaraan saat mengungsi karena kondisi jalan yang buruk. "Pengungsian bisa menjadi sebuah bencana susulan," katanya.

Sedangkan jalur pengungsian yang berada di dalam perkampungan kondisinya jauh lebih baik dibanding jalur pengungsian yang berupa jalan besar. "Warga selalu memperbaiki secara swadaya jika jalannya rusak," katanya.

AHMAD RAFIQ

Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo


Berita terpopuler lainnya:
Roy Suryo Terbukti Hanya Kehilangan Satu Suara

Jagal Tangerang Baru Seminggu Putus Cinta

Jalinan CintaTak Direstui,Jagal Tangerang Beraksi

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

7 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

13 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

29 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

30 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

39 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

55 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

55 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

57 hari lalu

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.

Baca Selengkapnya