Ketua DPRD Tertipu Rp 10 Juta oleh Jaksa Palsu

Reporter

Editor

Kamis, 3 Maret 2005 17:45 WIB

TEMPO Interaktif, Singaraja: Ketua DPRD Buleleng Nyoman Muliartha tertipu Rp 10 Juta atas permintaan seseorang yang mengaku sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Singaraja. Peristiwa itu sebenarnya terjadi sepekan lalu, namun Muliartha tidak melaporkan kasus penipuan itu ke polisi sampai akhirnya pers berhasil menciumnya. Saat ditemui di gedung DPRD Buleleng, Kamis (3/3), Muliartha mengakui dirinya tertimpa masalah demikian. Namun dia meminta pers tidak membesar-membesarkan kembali kasus yang telah lewat itu."Ya, janganlah masalah itu diberitakan. Anggap saja buang sial," katanya.Muliartha juga menandaskan, peristiwa itu terjadikarena kesalahan sopirnya. Saat itu dirinya sedangsibuk di ruang kerjanya, kemudian ada telepon masukyang mengaku dari Kajari Singaraja Ketut ParwataKusuma. Kajari palsu itu mengaku sedang berada diJakarta dan kehabisan uang untuk membeli tiket pesawatke Bali. Kajari gadungan tersebut membujuk Ketua DPRDBuleleng agar bisa meminjamkan uang Rp 10 juta sajadan akan dikembalikan dalam dua hari setibanya diSingaraja. "Karena saya sibuk, terus sopir saya suruhmeladeni pembicaraan itu," ujar Nyoman Muliartha.Sementara itu sopir Muliartha yang bernama WayanSumadi ketika ditemui di tempat yang sama menceritakankronologis kejadian tersebut. Kata dia, setelah bosnyaselesai berbicara per telepon dengan sang penipu,dirinya disuruh ke kantor Kejari Singaraja sesuaidengan petunjuk orang yang menelepon. "Saya langsungberangkat ke kantor kejaksaan dan Pak Muliarthamemberikan HP-nya kepada saya agar terus bisaberhubungan dengan si penelepon," tutur Wayan.Sesampai di depan Kejari Singaraja, sesuai petunjukyang diberikan, Wayan menunggu di luar pagar. Tapikarena lama tak ada yang menemui, dirinya berinisiatifmasuk guna menanyakan seseorang yang hendak ditemui.Tapi belum sampai masuk lobi, HP-nya berdering danmemberi tahu agar Wayan langsung saja mentransfer uanglewat bank BNI. Tanpa prasangka, Wayan pun mengaku mengambil uangtabungannya sendiri untuk selanjutnya ditranfer kerekening si penelpon. Kenapa uang sendiri yang ditransfer, bukannya uangMuliartha? Wayan berdalih saat itu bosnya tidak punyauang kontan. "Uang yang ditransfer itu uang sayasendiri. Itu salah saya. Tapi dua hari setelahkejadian Pak Muliartha mengganti uang saya yang hilangitu," aku Wayan Sumadi. Benarkah demikian? Salah seorang staf di DPRD Bulelengyang tak mau disebutkan jati dirinya meragukanketerangan Wayan Sumadi. Bagaimana mungkin seorangsopir yang belum diangkat resmi sebagai pegawaihonorer, dan bekerja sebagai sopir baru sekitar 4bulan memiliki tabungan sebesar itu untuk membantubosnya? "Itu mungkin akal-akalan Pak Muliartha untukmenutupi kebodohannya. Sehingga sopirnya yangdikorbankan," komentar staf tersebut. Made Mustika-Tempo

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

1 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

2 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

4 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

7 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

14 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

17 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

20 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

21 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

26 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya