Tersangka Matt Christopher (28) warga negara Australia yang mabuk dan berusaha masuk ke kokpit pesawat Virgin Australia diamankan petugas TNI Angkatan Udara di Bandara Internasional Ngurah Rai, Kuta, Bali, Jumat (25/4). Pesawat tersebut berpenumpang 137 orang dan 6 kru. TEMPO/Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Denpasar -Setelah melakukan pemeriksaaan berjam-jam terhadap Matt Cristopher, 28 tahun, pihak PPNS Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akhirnya memutuskan untuk mengembalikan "si pembajak" maskapai Virgin Air itu kepadaa pihak Australia.
Rudi Richardo, Kasubdit PPNS dan Personel Keamanan Penerbangan Dirjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan menyatakan, pihaknya sudah melakukan investigasi baik kepAda Matt maupun pilot, kopilot, kabin kru, ATC. "Kesimpulannya negara indonesia punya kewajiban utk memberi notifikasi kepada Australia," katanya.
Dalam pemeriksaan Matt menyadari sepenuh hati adanya tindakan itu dan dengan iktikad baiknya berencana kembali ke Australia. "Dan saat ini kami akan serahkan Matt kepada pemerintah Australia dan dilanjutkan pemberangkatan dari pihak airlines," jelas Rudi lagi.
Mengenaia ada tidaknya pelanggaran, sesuai UU no 1 th 2009 tentang kewenangan ketentuan penyidikan pidana hanya bisa dilakukan di wilayah yurisdiksi indonesia.Sedangkan untuk yang berada di dalam pesawat tersebut hanya berlaku tanda pendaftaran kebangsaan. Karena pesawat itu didaftarkan di australia maka yang berlaku ketentuan australia.
"Matt akan melakukan klarifikasi kepada Pemerintah australia. Jadi semua tergantung pemerintah disana termasuk putusannya," ujar Rudi, di Denpasar.
