Ratusan Buruh Merusak Rumah Wali Kota Cirebon

Reporter

Editor

Kamis, 24 Februari 2005 19:30 WIB

TEMPO Interaktif, Cirebon:Sekitar 200 orang buruh galian C Argasunya, Kamis (24/2) sore, menyerang rumah Wali Kota Cirebon Subardi dan rumah Ketua DPRD Kota Cirebon Sunaryo. Mereka menyerbu rumah dinas wali kota di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, sekitar pukul 16.00 WIB. Begitu sampai di depan di depan rumah itu, para buruh langsung menghancurkan pintu gerbang, pos penjagaan, serta kaca-kaca pintu dan jendela dengan linggis, cangkul, dan batu. Pada saat penyerangan, Wali Kota Subardi masih rapat bersama jajaran Muspida di Balai Kota. Dua orang anggota Satuan Polisi Pamong Praja tidak berani melawan massa buruh dan lari menyelamatkan diri. Setelah merusak rumah wali kota, massa buruh yang dipimpin seorang pengusaha galian C bernama Fredy, menumpahkan empat truk pasir di tengah jalan. Mereka lalu menuju rumah pribadi Ketua DPRD Kota Cirebon Sunaryo di Perumahan Angkatan Darat Kali Tanjung. Di sana, massa buruh pun menghancurkan pagar rumah, pintu, jendela, dan garasi mobil. Saat penyerangan, yang ada di rumah hanya anak Sunaryo bernama Yuda, 20 tahun. Penyerangan itu membuat warga Perumahan Angkatan Darat keluar untuk menghalau buruh, hingga terjadi bentrok. Ratusan warga pun baku lempar batu dengan para buruh. Para buruh pun segera meninggalkan lokasi menuju Argsunya dengan truk. Puluhan pasukan Pengendali Massa dari Kepolisian Resort Kota Cirebon datang terlambat setelah rumah wali kota dan ketua dewan hancur. Komandan Detasemen Polisi Militer III/3 Siliwangi Letkol CPM Agus Zulkarnaen dan Kepala Polresta Cirebon Ajun Komisaris Besar Wisnu Sanjaya juga tampak ke lokasi kejadian untuk mengarahkan anak buahnya. Aksi buruh itu merupakan buntut dari rencana Wali Kota Cirebon menutup galian C di Argasunya. Kemarahan buruh itu kelanjutan dari aksi demo massa yang sama di Gedung DPRD Kota Cirebon, Kamis (24/2) siang. Mereka unjuk rasa untuk menagih janji Wali Kota Cirebon Subardi yang akan memberi lapangan pekerjaan baru bagi para buruh, jika lokasi galian C ditutup. Nyatanya, hingga kini, janji itu belum diwujudkan. Untuk menyampaikan aspirasinya, empat perwakilan buruh diterima anggota Komisi Pemerintahan DPRD setempat. “Kami setuju jika lokasi galian C Argasunya ditutup, tapi tolong dilakukan secara bertahap. Sebab, hingga kini, Wali Kota Cirebon belum membuka lapangan pekerjaan baru bagi kami seperti yang dijanjikan,” kata Hasanuddin, salah satu perwakilan buruh. Ia menyebut, saat ini, ratusan warga Argasunya menggantungkan hidupnya sebagai buruh galian C dilanda ketidakpastian. Pasalnya, penutupan lokasi pekerjaan mereka dilakukan secara mendadak oleh wali kota Cirebon. Ivansyah

Berita terkait

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

6 hari lalu

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.

Baca Selengkapnya

Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

9 hari lalu

Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

Istana Kepresidenan memastikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak akan hadir dalam Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII

Baca Selengkapnya

Anggota Baleg DPR Sebut Kawasan Aglomerasi Dukung Jakarta Tak 'Tenggelam', Apa Alasannya?

51 hari lalu

Anggota Baleg DPR Sebut Kawasan Aglomerasi Dukung Jakarta Tak 'Tenggelam', Apa Alasannya?

Mardani mengatakan kawasan aglomerasi yang diusulkan pemerintah dalam RUU DKJ jauh lebih lentur.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Cerita Elisha Lumintang Sehari Menggantikan Bahlil Menjadi Menteri Investasi

12 September 2023

Cerita Elisha Lumintang Sehari Menggantikan Bahlil Menjadi Menteri Investasi

Cerita Elisha Lumintang, Putri Otonomi Indonesia, yang sehari menggantikan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi.

Baca Selengkapnya

Rakornas Bapemperda 2023, Kemendagri Singgung Ada Pemerintah Daerah Bikin Perda Tinggal Copy Paste

6 Juli 2023

Rakornas Bapemperda 2023, Kemendagri Singgung Ada Pemerintah Daerah Bikin Perda Tinggal Copy Paste

Ditjen Otda Kemendagri menyinggung masih ditemukannya pemerintah daerah yang membuat Perda dari menyalin daerah lain atau copy paste.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Partai Darul Aceh, Partai yang Lahir Setelah Konflik GAM dan Pemerintah Indonesia Berakhir

6 Juni 2023

Asal-usul Partai Darul Aceh, Partai yang Lahir Setelah Konflik GAM dan Pemerintah Indonesia Berakhir

Partai Darul Aceh berasal dari Partai Daulat Aceh, wadah politik masyarakat Aceh yang dibuat setelah konflik GAM-Indonesia berakhir

Baca Selengkapnya

Hari Otonomi Daerah, Tito Karnavian: Muncul Mutiara Terpendam, Misalkan Presiden Jokowi

29 April 2023

Hari Otonomi Daerah, Tito Karnavian: Muncul Mutiara Terpendam, Misalkan Presiden Jokowi

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan plus minus dari pelaksanaan Otonomi Daerah selama 27 tahun terakhir. Salah satu sisi positifnya adalah muncul mutiara-mutiara terpendam dari daerah, seperti Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sekjen Kemendagri: Indonesia Paling Progresif Terapkan Politik Desentralisasi

31 Oktober 2022

Sekjen Kemendagri: Indonesia Paling Progresif Terapkan Politik Desentralisasi

Pembagian kekuasaan yang merujuk pada UU Nomor 23 Tahun 2014 itu menjadi pembeda pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia yang berlandaskan pada kerangka NKRI.

Baca Selengkapnya

Terobosan Ditjen Otda, Ciptakan Sederet Aplikasi

28 Oktober 2022

Terobosan Ditjen Otda, Ciptakan Sederet Aplikasi

Ditjen Otda Kemendagri menerapkan keluwesan, tapi tetap sesuai dengan peraturan perundangan-undangan

Baca Selengkapnya