Intim Solachma, Demi Lindungi Anak dan Perempuan  

Reporter

Editor

Hari prasetyo

Minggu, 6 April 2014 12:29 WIB

Intim Solachma sebelum menjadi caleg Partai PDI Perjuangan, dikenal sebagai aktivis perempuan yang membela kepentingan wanita dan anak. Tempo/Parliza Hendrawan

TEMPO.CO, Jakarta - Intim Solachma bercita-cita menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat karena ingin memperbaiki aturan perlindungan anak dan perempuan.

Dan, Intim bukanlah orang baru dalam dunia pembelaan hukum, terutama yang menyangkut kasus kekerasan terhadap anak dan wanita.

Di kalangan pegiat hak asasi manusia Sumatera Selatan, nama wanita kelahiran Pangkalpinang, 16 November 1969, itu sudah terkenal. Mereka yang aktif di lembaga seperti Lembaga Bantuan Hukum Palembang, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, dan Women’s Crisis Center tak asing dengan dirinya.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang 1992 ini ikut mendirikan LBH Apik bersama para aktivis lain pada 1998. Intim menyulap rumah warisan orang tuanya di Jalan POM IX, Palembang, menjadi kantor lembaga anyar itu. Ia menjadi Direktur Eksekutif LBH di sana hingga 2013.

Pendirian lembaga itu didorong oleh rasa prihatin akan banyaknya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan yang tidak diproses hukum. Penyebabnya adalah sebagian besar korban dari kalangan miskin dan tidak paham hukum.

Menyadari hal itu, banyak klien LBH Apik tidak dipungut biaya satu sen pun. Bahkan tak jarang para pengurus merogoh kocek untuk membayar transportasi korban. “Setiap sidang, kami antar-jemput pakai angkot dan kami belikan nasi bungkus,” ucap perempuan yang juga pernah mengasuh rubrik konsultasi hukum di majalah Monica dari Grup Jawa Pos ini.

Intim juga dikenal getol melakukan advokasi kasus kerakyatan. “Dia aktif dalam pendampingan kaum tertindas,” kata Direktur Executive Women’s Crisis Center Palembang, Yenni Roslaini Izi.

Intim keras dan tidak kenal kompromi. Sekali kasus masuk ke proses hukum, dia akan mengawal agar pelaku kekerasan dihukum setimpal. “Tidak ada istilah mediasi apalagi uang damai di kamus Intim,” ujar Maryani Marzuki, rekan Intim.

Sepak terjang Intim tak jarang menuai teror terhadap dirinya. Pernah salah satu pelaku kekerasan terhadap istri mendatangi rumahnya membawa pedang. Dia mengancam akan membunuh Intim jika tidak mundur sebagai pengacara istrinya. Namun Intim bergeming.

Intim sebenarnya sudah ingin melangkah ke dunia politik pada 2009 dengan menjadi calon legislator. Setahun sebelumnya, ia bersama suaminya, Fahlevi Maizano, memutuskan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Namun, pada saat itu pengaduan kekerasan anak dan perempuan yang masuk ke mejanya banyak sekali. Ia sadar tak mungkin melakukan pendampingan kasus sekaligus sebagai calon anggota legislatif. “Tidak akan fokus,” Intim mengenang. Maka, ia membatalkan niatnya tersebut.

Tahun ini, Intim merasa waktunya sangat tepat untuk berjuang di lapangan politik. Apalagi, masa jabatannya di LBH Apik sudah berakhir. Dan, langkah pertama menuju gedung parlemen yang tak mungkin dihindarinya adalah melakukan kampanye. Untuk keperluan itu, Intim menyediakan dana Rp 250 juta. “Dari tabungan saya sendiri, tidak ada sumbangan dari siapa pun,” ujarnya.

TIM TEMPO | PRASETYO

Berita Terpopuler
Ahok: Blusukan ke Masyarakat Tiru Metode Yesus
Ditawari Suap, Ahok Diancam Istri
Siapa Pengusaha RI yang Saweran dengan Bill Gates?

Berita terkait

Ketua KPU RI Disebut Ajarkan Parpol Mengakali Putusan MK Nomor 12

2 hari lalu

Ketua KPU RI Disebut Ajarkan Parpol Mengakali Putusan MK Nomor 12

Pernyataan Ketua KPU RI dinilai sebagai desain baru untuk mengamankan kedudukan caleg terpilih dalam pemilu yang menjadi peserta Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

2 hari lalu

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai caleg terpilih Pemilu 2024 yang ingin ikut Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

10 hari lalu

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

12 hari lalu

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

Mahkamah Konstitusi mulai menyidangkan 297 sengketa pemilu legislatif diiantaranya gugatan PPP dan caleg.

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

23 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

45 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

51 hari lalu

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

Hasto mengatakan partainya akan pasang badan guna memperjuangkan para caleg kritis PDIP untuk tetap masuk menduduki kursi parlemen.

Baca Selengkapnya

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

52 hari lalu

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak akan tinggal diam untuk membela caleg yang kehilangan suara dalam Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

52 hari lalu

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

PSI belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

52 hari lalu

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

MK mengungkapkan belum ada caleg dan parpol yang mendaftarkan sengketa hasil Pileg.

Baca Selengkapnya