Politisi Senior PPP Sesalkan Penolakan Silahturahmi Nasional
Reporter
Editor
Senin, 21 Februari 2005 14:22 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Sejumlah tokoh senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyayangkan sikap pengurus harian pusat yang tak merestui silaturahmi nasional yang akan digelar gerakan muda partai itu, 25-27 Februari mendatang. Para politisi senior ini beranggapan bahwa silahturahmi nasional tersebut akan berimplikasi pada eksistensi PPP pada pemilih mendatang. "Ketika jaman kita (PPP) terjepit, ketika untuk mencari pengurus sampai tingkat desa tak pernah dibolehkan (pemerintah), hasil pemilihnya masih bisa dibanggakan," ujar anggota Majelis Pertimbangan Partai, Aisyah Amini, seusai memberi keterangan pers di Crown Plaza, Jakarta, Senin (21/2).Menurut Aisyah, sebaiknya para pengurus daerah menyatukan pandangan terlebih dulu menghadapi desakan percepatan muktamar PPP ini. Kemudian diputuskan apakah perlu dipercepat atau tidak. Aisyah sendiri menyetujui PPP melakukan konsolidasi sampai tingkat bawah. Namun konsolidasi tidak perlu dilakukan sampai 2007. "Itu bisa dilakukan dalam waktu cepat," katanya. Hal senada disampaikan salah satu pengurus harian partai Bachtiar Chamsyah. Menurut Bachtiar, PPP harus mempercepat muktamar agar siap dalam pemilu 2009. Rotasi muktamar perlu dipercepat untuk menyesuaikan persiapan pengurus untuk kemenangan pemilu. "Saya kira ketua umum juga menerima pembaruan untuk kebaikan partai," katanya. purwanto