TEMPO.CO, Yogyakarta - Gempa berkekuatan 4,5 skala Richter yang menggoyang Daerah Istimewa Yogyakarta membuat warga Ngempak, Sleman, berhamburan ke luar rumah, Rabu, 2 April 2014. Mereka khawatir ada gempa susulan.
"Panik, suaranya bergemuruh, rumah bergetar," kata Farida, 26 tahun, warga Ngemplak, Sleman, sambil menggendong anaknya.
Karena takut ada gempa susulan, Farida dan sebagian warga Ngemplak menunggu hingga 20 menit di luar rumah.
Daerah Istimewa Yogyakarta dilanda gempa tektonik berkekuatan 4,5 skala Richter pukul 18.21 WIB, Rabu, 2 April 2014. Episentrum atau pusat gempa berada di darat, yaitu 7,9 lintang selatan 110,5 bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer. Pusat gempa berada di 6 kilometer utara Wonosari, Gunungkidul.
Gempa itu terasa di Gunungkidul, Bantul, Kota Yogyakarta, Sleman, Klaten hingga Surakarta (Solo). Di Yogyakarta terasa II-III MMI (mercalli intensive scale). Namun belum ada laporan adanya kerusakan akibat gempa bumi ini.
Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia
2 hari lalu
Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia
TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4