Pemerintah Ultimatum Pemilik KM Journey

Reporter

Selasa, 1 April 2014 14:55 WIB

Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Pihak syahbandar Tanjung Perak Surabaya memberi tenggat maksimal 180 hari kepada PT Mentari Sejati Perkasa untuk mengangkat bangkai KM Journey dan muatannya yang tenggelam di perairan Selat Madura, Selasa, 1 April 2014. Hal itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008.

"Sesuai UU Nomor 17 Tahun 2008 maksimal 180 hari, kapal dan muatannya yang tenggelam wajib diangkat oleh pemiliknya sendiri," kata Kepala Bidang Tata Usaha Kantor Kesyahbandaran Tanjung Perak Surabaya Marzuki pada Tempo, Selasa, 1 April 2014.

Jika lebih dari 180 hari, maka pemerintah akan mengambilalih penanganan. Meskipun demikian, biaya pengangkatan kapal dan muatannya tetap dibebankan ke pemilik. "Tapi selama ini biasanya kurang dari 180 hari sudah bisa diangkat. Tidak sampai lebih 180 hari," kata Marzuki.

Seperti diketahui, KM Journey mengalami tabrakan saat hendak berlayar dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, menuju Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat, pukul 02.15 WIB. Ketika mengangkat jangkar, kata Marzuki, KM Journey terbawa arus hingga menabrak KM Lambelu yang sedang berlabuh jangkar.

Akibatnya, lambung KM Journey robek karena menabrak bulbous bow milik KM Lambelu. Sekitar pukul 03.25 WIB, KM Journey tenggelam bersama muatan 133 kontainer. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Seluruh awak KM Journey yang berjumlah 21 orang selamat dan berhasil dievakuasi.

Menurut Marzuki, saat ini masih dilakukan pemeriksaan terhadap 21 orang awak kapal tersebut. Pihak syahbandar dan Direktorat Polair Polda Jawa Timur juga melakukan pengawasan di posisi tenggelamnya kapal buoy 10 koordinat 07.09.05 selatan dan 112.40.43 timur.

Marzuki mengatakan posisi tenggelamnya kapal tidak sampai mengganggu alur lalu lintas kapal yang berangkat maupun datang. "Kapal yang berangkat maupun datang aman," ujarnya.

Meskipun demikian, pemilik kapal dan bagian navigasi tetap akan memasang tanda atau rambu adanya kapal tenggelam di lokasi berupa drum yang dicat oranye. Hal ini untuk memberikan peringatan kepada kapal yang datang maupun berangkat untuk waspada dan berhati-hati.



AGITA SUKMA LISTYANTI




Terpopuler:




Putin Ingin 'Hidupkan' Kembali Uni Soviet
Jokowi Batal ke Trenggalek, Kader PDIP Ngamuk
Gugatan Pabrik Baja Atas Trowulan Dinilai Lemah

Advertising
Advertising

Berita terkait

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

20 hari lalu

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

Terungkap dari anggara belanja pertahanan, berikut daftar 19 kapal perang Amerika yang akan dipensiunkan tahun depan beserta alasannya.

Baca Selengkapnya

Filipina Modernisasi Militer Tahap Ketiga

2 Februari 2024

Filipina Modernisasi Militer Tahap Ketiga

Fase ketiga modernisasi militer ini meliputi pembelian kapal selam pertama agar bisa mempertahankan kedaulatan maritim Filipina

Baca Selengkapnya

Debat Capres 2024: Ganjar dan Anies Baswedan Tanya Soal Alutsista yang Pernah Dibeli Prabowo

8 Januari 2024

Debat Capres 2024: Ganjar dan Anies Baswedan Tanya Soal Alutsista yang Pernah Dibeli Prabowo

Saat debat capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan persoalkan pembelian alutsista bekas oleh Prabowo. Berikut daftar alutsista yang dibeli Kemenhan.

Baca Selengkapnya

Debat Capres 2024: Ganjar Sentil Prabowo Soal Batalnya Proyek Kapal Selam Kerja Sama PT PAL dan Korea Selatan

8 Januari 2024

Debat Capres 2024: Ganjar Sentil Prabowo Soal Batalnya Proyek Kapal Selam Kerja Sama PT PAL dan Korea Selatan

Ganjar Pranowo saat debat capres ketiga mempertanyakan soal proyek kapal selam kerja sama PT PAL dan Korsel yang dibatalkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Ganjar Singgung Prabowo Batalkan Kerja Sama Pembuatan Kapal Selam dengan Korsel

7 Januari 2024

Ganjar Singgung Prabowo Batalkan Kerja Sama Pembuatan Kapal Selam dengan Korsel

Di sesi debat pilpres 2024 ketiga, Ganjar Pranowo sempat menyinggung Prabowo Subianto soal pembatalan kerja sama pembuatan kapal selam.

Baca Selengkapnya

Putin Luncurkan Lagi Kapal Selam Nuklir Rusia yang Baru

12 Desember 2023

Putin Luncurkan Lagi Kapal Selam Nuklir Rusia yang Baru

Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan kapal selam nuklir yang baru.

Baca Selengkapnya

Qatar Hukum Mati 8 Mantan Personel AL India, Dituding Mata-mata untuk Israel

27 Oktober 2023

Qatar Hukum Mati 8 Mantan Personel AL India, Dituding Mata-mata untuk Israel

Pengadilan Qatar mengumumkan hukuman mati bagi delapan warga India, yang diduga menjadi mata-mata Israel

Baca Selengkapnya

Cina Kembangkan Kapal Selam Bersenjata Nuklir Siluman

9 Oktober 2023

Cina Kembangkan Kapal Selam Bersenjata Nuklir Siluman

Cina memulai produksi kapal selam bersenjata nuklir generasi baru dengan kemampuan siluman, sehingga membuat persaingan semakin intensif.

Baca Selengkapnya

Taiwan Selidiki Pembocoran Rahasia Kapal Selam ke Cina

2 Oktober 2023

Taiwan Selidiki Pembocoran Rahasia Kapal Selam ke Cina

Kejaksaan Taiwan sedang menyelidiki tuduhan ada pihak yang membocorkan program kapal selam negeri itu ke Cina.

Baca Selengkapnya

Taiwan Luncurkan Kapal Selam Pertama Buatan Dalam Negeri, Hadapi Tekanan CIna

28 September 2023

Taiwan Luncurkan Kapal Selam Pertama Buatan Dalam Negeri, Hadapi Tekanan CIna

Taiwan meluncurkan kapal selam pertama hasil pengembangan dalam negeri sebagai langkah besar untuk menghadapi tekanan Cina.

Baca Selengkapnya