TEMPO.CO, Ungaran - Tenaga kerja Indonesia yang terancam dihukum pancung di Arab Saudi, Satinah, menyatakan ingin segera bisa keluar dari penjara dan pulang ke Indonesia untuk bertemu keluarganya di Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Keinginan Satinah itu disampaikan dalam sebuah surat yang dia tulis dalam bahasa Jawa kepada keluarga di Ungaran.
"Aku njaluk dongane wae lek cepet mulih sing kuoso maringi ampunan (Saya minta doanya saja biar bisa cepat pulang dan yang kuasa memberikan ampunan)," kata Satinah dalam suratnya. Satinah juga berharap agar bekas majikannya mengampunkan dirinya. Surat itu ditulis tangan menggunakan bahasa Jawa di tiga lembar kertas berbentuk bloknote. (Baca: Di Pengadilan, Satinah Mengaku Bunuh Majikannya).
Surat ditujukan kepada kakak Satinah, Paeri. Kepada keluarganya, Satinah juga mengabarkan bisa menyambi bekerja di penjara dengan gaji 120 riyal atau sekitar Rp 360 ribu per bulan. Satinah meminta keluarga dan pemerintah Indonesia berusaha semaksimal mungkin menyelamatkan nyawanya. "Saya minta usahanya, bagaimana caranya," ujar Satinah dalam suratnya.
Sulastri, kakak ipar Satinah, kepada Tempo, Selasa, 25 Maret 2014, menyatakan surat kakaknya itu bisa sampai ke Ungaran dengan cara dititipkan kepada salah satu tenaga kerja di Arab Saudi yang pulang ke Indonesia. (Baca: Cegah Eksekusi Satinah, SBY Surati Raja Saudi).
Satinah bekerja sebagai penata laksana rumah tangga di Arab Saudi. Wanita asal Ungaran, Jawa Tengah, itu dinyatakan bersalah karena membunuh majikan perempuanya, Nurah Al Gharib, 70 tahun, pada Juni 2007. Menurut versi Sulastri, Satinah hanya membela diri. Sebab, majikan Satinah sangat kasar. "Kalau salah bekerja sedikit saja langsung dipukul," kata Lastri, menirukan ucapan Satinah. (Baca: Bantu Satinah, Pemerintah Bujuk Keluarga Majikan).
Suatu ketika, Satinah membuat roti. Saat mendapatkan kekerasan dari majikannya, Satinah yang membawa alat pembuat roti membalas. Alat itu dipukulkan ke majikannya. Satinah panik dan lari. "Di tengah situasi panik, Satinah membawa tas. Ternyata tas ini ada uangnya banyak," kata Sulastri. Satinah pun naik taksi. Ternyata sopir taksi malah membawa Satinah ke kantor polisi sehingga Satinah kemudian ditangkap dan ditahan.
MUHAMMAD ROFIUDDIN
Berita terkait
KPK soal Penetapan 3 Tersangka di Kemenakertrans: Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
25 Januari 2024
KPK menegaskan penetapan tersangka Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Reyna Usman tak ada kaitannya dengan Pemilu
Baca SelengkapnyaPerjalanan Kasus Dugaan Korupsi di Kemenakertrans yang Berbuntut KPK Panggil Cak Imin
6 September 2023
KPK menyebut penyelidikan kasus yang diduga melibatkan Cak Imin dilakukan sebelum deklarasi dia sebagai cawapres. Berikut perjalanan kasusnya.
Baca SelengkapnyaPolisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang
12 Juni 2023
TKI ilegal itu tidak terima gaji selama 3 bulan dengan gaji per bulan 1.500RM.
Baca SelengkapnyaIndonesia Optimis Australia Buka Pintu Luas Bagi Penempatan Tenaga Kerja Indonesia
7 Juni 2022
Penempatan nanti hanya akan diisi oleh tenaga terampil
Baca SelengkapnyaMenaker Yakin Pengusaha Bakal Bayar THR Seperti Sebelum Pandemi
16 April 2022
Kondisi perekonomian sudah jauh lebih baik dibandingkan dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida Tinjau Pengrajin Ecoprint Penerima JPS
3 Mei 2021
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meninjau Kelompok Wirausaha Baru Ecoprint Sekar Langit Bajong di Purbalingga yang menerima program Jaring Pengaman Sosial (JPS).
Baca SelengkapnyaKrisdayanti Hadiri Rapat Perdana di DPR Bersama Menaker
4 November 2019
Krisdayanti menghadiri rapat perdana di DPR bersama Menteri Tenaga Kerja.
Baca SelengkapnyaHanif Dhakiri Ungkap Penyebab Perempuan Memilih Tak Bekerja
23 September 2019
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengakui partisipasi perempuan dalam dunia kerja di Indonesia masih rendah.
Baca SelengkapnyaAturan Longgar, Tenaga Kerja Asing Bakal Bertambah 20 Persen
12 September 2019
Jumlah tenaga kerja asing di Indonesia pada tahun ini diperkirakan bakal naik 20 persen.
Baca SelengkapnyaMenaker Resmikan BLK Komunitas Pesantren di Tangerang
10 September 2019
BLK Komunitas Pesantren diharapkan dapat melahirkan SDM yang berakhlak, berkarakter, dan kompeten.
Baca Selengkapnya