TEMPO Interaktif, Surabaya: Mantan Sekretaris Jenderal DPP PKB, Syaifullah Yusuf siap meninggalkan apapun yang dimilikinya termasuk jabatan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal, jika dalam muktamar nanti dirinya dipilih sebagai Ketua Umum DPP PKB. "Sebagai kader siap meninggalkan apapun yang saya miliki asalkan ada aturan yang jelas dalam muktamar dengan logika yang bisa dipahami oleh publik," katanya. Pernyataan itu disampaikan kepada wartawan menjawab soal rangkap jabatan dalam partai politik, saatmenghadiri konsolidasi DPC PKB se Jatim di Graha Astra Nawa, Sabtu (12/2). Namun Syaifulah menambahkanpersoalan itu haruis diserahkan kepada peserta muktamar. Rangkap jabatan harus didefinisikan denganjelas, tidak harus eksekutif atau legislatif. "Lihat seperti apa rangkap jabatan itu, apa yang menjadiaspirasi muktamirin, yang jadi pegangan bukan orang perorang. Saya kira partai harus taat pada tuntutanpublic bukan orang perorangan," katanya.Dalam kesempatan itu, Syaiful menyatakan siap dicalonkan Ketua Umum DPP PKB dalam Muktamar PKB ke IVdi Semarang 16-18 April mendatang. "Sebagai kader saya siap apa saja. Saya siap dicalonkan, dan siaptidak dicalonkan dan siap tidak jadi apa-apa," katanya. Bahkan jika nantinya harus disandingkan dengan Gus Dur sebagai Dewan Syuro, Ketua Ansor ini juga mengatakan siap. "Itu hak muktamirin dengan siapapun dipasangkan terserah mukatamirin," jelasnya.Yang harus diperjelas, adalah pembagian tugas dan kewenangan dengan Dewan Syuro yang proporsioanal,bagaimana bekerja sesuai dengan pembagian yang susbsatantif dan etis. "Itu sudah ada dalam peraturanpartai, tugas dewan syuro, yang Dewan Syuro. Tanfidz, ya Tanfidz," ujarnya. Dia juga tak sepakat kalauDewan Syuro harus dihapus, karena amanat sejarah. "Yang harus dijadikan dasar adalah pembagian tugasdalam partai," jelasnya.Adi Mawardi-Tempo