Komisi Persahabatan Terbentuk Bulan Ini

Reporter

Editor

Jumat, 11 Februari 2005 16:43 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah Indonesia dan Timor Leste menargetkan, pembentukan Komisi Persahabatan atau Comission Truth and Friendship (CTF) selesai pada Februari ini. "Pertemuan kemarin (7 dan 8 Februari) sangat bersahabat. Alhamdulillah kemajuannya bagus. Target kita segera melaporkan ke pimpinan masing-masing negara, harapannya akhir bulan ini sudah bisa disepakati," ujar Menteri Luar Negeri Nur Hasan Wirayuda usai melantik Pejabat Konsul Jenderal dan Pejabat di lingkungan Departemen Luar Negeri (Deplu), Jumat (11/2), di kantornya, di Jakarta. Menurut Hasan Wirayuda, sesuai mandat Pemimpin RI dan Timor Leste saat pertemuan di Tampak Siring, Bali, 14 Desember 2004 lalu, Komisi (CTF) akan bertugas menutup beban dan bagian sejarah masa lalu RI dengan Timor Leste secara baik, guna memajukan kerja sama dan hubungan persahabatan kedua negara. "Hubungan masa lalu yang saya maksud yaitu kasus tuduhan pelanggaran HAM berat, yang terjadi menjelang dan saat jajak pendapat 1999," jelasnya sambil mengatakan, saat ini masih ada sedikit rumusan di preambul yang harus disempurnakan di tingkat menteri.Hasan memaparkan, pembentukan dan tugas CTF tidak akan tergantung pada hasil pengadilan ad hoc pelanggaran HAM berat yang saat ini sedang berlangsung, di Indonesia. "Kalau ToRnya (Term of Reference) selesai Februari, maka akan dihitung kira-kira berapa lama mengangkat sejumlah anggota komisi dari kedua negara," tandas Hasan. Dia juga menegaskan, Komisi tidak berprasangka (prejudice) terhadap proses peradilan yang masih berlangsung. Komisi Persahabatan rencananya akan diisi para tokoh yang punya integritas tinggi dari kedua negara. Tetapi Hasan belum bisa memastikan siapa saja yang akan menjadi anggota komisi. "Mungkin saya akan bertemu sekali lagi dengan Menlu Ramos Horta dalam satu atau dua mingu ini," ujarnya sambil mengatakan kedua negara sudah membicarakan pembentukan sekretariat bersama, yang rencananya akan ditempatkan di tengah-tengah kedua negara. Pembentukan Komisi Persahabatan merupakan inisiatif Indonesia dan Timor Leste. Sebelumnya, kedua negara menyepakati pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR atau Truth and Reconsiliation) guna menyelesaikan masalah pelanggaran HAM berat saat jajak pendapat di Timor Leste tahun 1999. Namun dalam perjalanannya, Timor Leste mengusulkan mengubah nama KKR menjadi Komisi Persahabatan (Truth and Friendship) dengan alasan rekonsiliasi sebenarnya sudah berjalan sejak tiga tahun lalu. Pembentukan komisi ini juga dilatarbelakangi keinginan memperjelas dan menemukan kebenaran bagian kelam sejarah kedua negara, yang harus direkonsiliasikan. Sunariah

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

6 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

7 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

8 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

8 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

14 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

15 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

18 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya