TEMPO.CO, Lhokseumawe - Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto, meminta maaf atas segala kelakuan prajurit Kopassus selama bertugas di Aceh. “Apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh anak buah saya, saya memohon maaf kepada seluruh rakyat Aceh," ujarnya dalam orasi politik di depan kader dan simpatisan di Stadion Tunas Bangsa, Lhokseumawe, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Rabu, 12 Maret 2014.

Menurut Prabowo, dulu pihaknya dengan Gerakan Aceh Merdeka berlawanan. "Tetapi sekarang bersatu demi kepentingan rakyat banyak dan terus menjaga perdamaian yang hakiki,” katanya.

Di hadapan massa, Prabowo menyatakan terharu dan bahagia atas penyambutan yang dilakukan kader Partai Gerindra dan Partai Aceh. Menurut dia, yang paling penting saat ini adalah kedamaian. Sebab, tidak ada kemakmuran dan kesejahteraan tanpa perdamaian dan tidak ada perdamaian tanpa keadilan. Karena itu, kata dia, semua pihak harus saling menghormati. Prabowo juga menyampaikan kerja sama Gerindra dengan Partai Aceh adalah peristiwa sejarah yang sulit dibayangkan.

Pengamat politik dan keamanan Aceh, Aryos Nivada, mengatakan permintaan maaf Prabowo kepada masyarakat Aceh adalah strategi politik yang dimainkan Gerindra dan Partai Aceh menjelang pemilu. Menurut dia, permintaan maaf ini tidak akan berdampak besar terhadap masyarakat Aceh yang masih ingat dengan peristiwa pelanggaran hak asasi manusia pada masa lalu.

Aryos berpendapat merapatnya Partai Aceh dengan Gerindra akan berpengaruh terhadap fanatisme pendukung Partai Aceh. Sebab, pendukung Partai Aceh adalah masyarakat yang pernah merasakan perihnya pemberlakuan operasi militer di Aceh.

“Suara tidak berpengaruh besar. Permohonan maaf itu strategi politik Gerindra agar pendukung Partai Aceh dan masyarakat Aceh menerima koalisi itu,” ujarnya.

IMRAN MA

Berita lain:
Jawa Timur Dorong Transaksi Perdagangan Elektronik
Usai All England, Hendra Setiawan Ingin Istirahat
Tujuh Fakta Terkait Hilangnya Malaysia Airlines