Gempa Pekalongan Tak Pengaruhi Aktivitas Slamet

Reporter

Rabu, 12 Maret 2014 12:58 WIB

Tiga anggota SAR Perwira Purbalingga bercengkerama di halaman Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang (12/3). Di hadapan mereka, Gunung Slamet meletuskan asap kelabu pekat yang mengandung abu vulkanik dengan ketinggian sekitar 800 meter sampai 1.000 meter. TEMPO/Dinda Leo Listy

TEMPO.CO, Pekalongan - Sebagian warga Kota Pekalongan merasakan gempa sekitar pukul 10.07 WIB, Rabu, 12 Maret 2014. "Lama getaran sekitar sepuluh detik. Kursi yang saya duduki bergoyang-goyang," kata Aulia El Hakim, warga Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Meskipun getarannya lemah dan hanya sebentar, gempa itu terekam dalam seismograf (alat pengukur dan perekam pergerakan tanah) di Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet, Sudrajat, seismograf itu sangat peka.

"Gempa vulkanik yang tidak dirasakan manusia saja tercatat," kata Sudrajat kepada Tempo. Ia menduga gempa kecil yang dirasakan sebagian warga Pekalongan adalah gempa tektonik. Sebab, kegempaan Gunung Slamet saat ini dalam kondisi stabil, tidak ada pergerakan menonjol. "Petir saja juga terekam di seismograf," ujarnya.

Secara teori, Sudrajat berujar, gempa tektonik kecil itu tidak mempengaruhi aktivitas Gunung Slamet yang hingga kini masih berstatus waspada, satu tingkat di atas normal. Prakirawan Stasiun Meteorologi Tegal, Hendy Andriyanto, mengaku belum mendapat informasi ihwal gempa di Kota Pekalongan. (Baca: Status Gunung Slamet Masih Waspada)

Biasanya, ujar Hendy, kalau ada gempa kami langsung mendapat kabar via SMS online dari Stasiun Geofisika Banjarnegara. Dia belum bisa memastikan apakah gempa itu tektonik atau vulkanik. "Mungkin bisa karena aktivitas vulkanologi, bukan tektonik. Sebab, vulkanologi tidak tercatat di alat kami karena range skalanya kecil," ujarnya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, pada 10 Maret lalu menaikkan status Gunung Slamet dari normal (level 1) menjadi waspada (level 2). Keputusan dilakukan setelah terjadi peningkatan kegiatan yang ditandai naiknya jumlah gempa embusan disertai semakin tebal dan tingginya asap embusan.

Gunung api Slamet yang tingginya 3.432 meter secara administratif masuk ke dalam lima wilayah kabupaten yaitu Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. (Baca: Gunung Slamet Semburkan Asap Pekat) Pusat Vulkanologi meminta masyarakat dan pengunjung tidak mendaki atau melakukan aktivitas pada radius 2 kilometer dari kawah gunung.

DINDA LEO LISTY




Terpopuler:
Status Gunung Slamet Masih Waspada
Ini Dia Penumpang Gelap Malaysia Airlines
Lenovo Giat Pasarkan Perangkat All-in-One







Advertising
Advertising

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

8 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Gempa dirasakan di wilayah Sumedang utara dan selatan dengan skala intensitas gempa III - IV MMI.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

2 hari lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

4 hari lalu

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

BPJS Kesehatan memang memiliki aturan tertentu terkait penanganan korban bencana alam. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

4 hari lalu

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Mengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas

5 hari lalu

Mengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas

Gempa bumi dahsyat Sichuan yang terjadi pada 12 Mei 2008 menjadi salah satu gempa dengan korban jiwa terbanyak yang terjadi di China.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

10 hari lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

11 hari lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

11 hari lalu

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

Pacitan diguncang gempa bumi dengan magnitudo M5,0, Selasa, 7 Mei 2024 pukul 10.34 WIB.

Baca Selengkapnya