(kiri-kanan) Anis Baswedan, Pramono Eddi Wibowo, Endriarto Sutarto, Sinyo Harry Sarundajang, Gita Wirjawan serta Hayono Isman berdiri di atas panggung untuk berfoto bersama seusai acara Debat Bernegara Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat 2014 di Convention Hall, Mall Grand City, Surabaya (13/2). TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Drajad Wibowo memprediksi pemenang konvensi calon presiden dari Partai Demokrat bisa menjadi kuda hitam pada Pemilu 2014. Musababnya, kata Drajad, Pemilu 2014 berbeda dengan Pemilu 2009.
"Belum ada tokoh yang benar-benar kuat seperti sosok Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009 lalu," kata Drajad di Galeri Cafe Cikini, Jakarta Pusat, Ahad, 9 Maret 2014.
Namun, menurut Drajad, pemenang konvensi juga harus memikirkan faktor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, politikus PDI Perjuangan yang selalu menempati posisi teratas dalam sejumlah survei ihwal elektabilitas. Tak bisa dimungkiri, kata Drajad, Jokowi membawa dampak politik yang besar.
Pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti, membenarkan hal tersebut. "Jokowi memang tokoh yang saat ini memiliki posisi tawar kuat," kata Ray di tempat yang sama.
Ray berpendapat banyak banyak peserta konvensi Demokrat yang memiliki kinerja bagus. Hanya, kata Ray, kinerja mereka tertutup oleh efek Jokowi.
Menanggapi hal tersebut, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, menyatakan semua tokoh bisa menjadi kuda hitam pada tahun politik ini. Namun Mubarok tak yakin akan ada tokoh yang spektakuler pada Pemilu 2014. "Sebab masyarakat sudah jenuh dengan pencitraan," ujar Mubarok.
