Jawa Barat Jaring Pegiat Seni Melalui Festival  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Rabu, 19 Februari 2014 17:49 WIB

Peserta kirab budaya mengenakan pakaian dari bahan sampah plastik dan koran saat mengikuti helaran kesenian Kemilau Nusantara ke 9 disepanjang Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat, (6/10). Kemilau Nusantara kali ini diikuti perwakilan budaya dari 20 provinsi. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyatakan pemerintah provinsi menyiapkan sejumlah festival kesenian untuk menjaring pegiat seni yang diproyeksikan menjadi pengisi kegiatan seremoni pemerintahan. "Kalau mereka juara, misal tari, kami bisa fasilitasi tampil di hotel-hotel bintang lima atau event penting, seperti menyambut tamu provinsi dan segala macam," katanya di Bandung, Rabu, 19 Februari 2014.

Jenis festival yang disiapkan di antaranya seni musik, teater, tari, film pendek, serta angklung. Setiap festival akan digelar berjenjang. Pertama di empat wilayah mengacu pada pembagian BKPP (Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan) sebelum dipertandingkan di level provinsi untuk menentukan pemenang.

Menurut Deddy, tiap festival itu akan digelar setiap tahun. Festival perdana itu akan digelar perdana tahun ini. Festival di level wilayah BKPP dijadwalkan bisa dimulai sejak April 2014 nanti. "Jurinya seniman-seniman yang ada di wilayah BKPP itu plus akademisi," katanya.

Dia berharap setiap kabupaten/kota yang akan mengirim wakilnya dalam festival itu menggelar pasanggiri pada masing-masing kesenian untuk menjaring wakilnya. Sebab, pemerintah provinsi membatasi pemenang yang sudah dua kali menjuarai event itu tidak boleh mengikuti ajang itu lagi. "Di sini ada sifat pembinaan," ujar Deddy.

Deddy mengatakan pembatasan itu akan mendorong setiap pemerintah kabupaten/kota selalu mencari wajah baru untuk mengikuti ajang tersebut. Kabupaten/kota yang akan menunjuk wakil disarankan mulai tahun depan diambil dari hasil pasanggiri mereka supaya merangsang kegiatan (kesenian) kabupaten/kota. "Sekarang kan 4L, lu lagi lu lagi, makanya dibatasi yang menang berturut-turut sudah enggak boleh ikut lagi," katanya.

Menurut dia, cara itu ditempuh karena berkesenian harus terus tumbuh, bukan membutuhkan fasilitas untuk tampil. "Kita tidak bicara pelestarian, tapi pengembangan. Karena ada kegiatannya, upaya pelestarian ada dengan sendirinya," katanya.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

2 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

2 Maret 2024

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.

Baca Selengkapnya

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.

Baca Selengkapnya

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar

Baca Selengkapnya