Digempur Lobi Jalur ITS dan Sogokan, Surutkah Risma?  

Reporter

Rabu, 19 Februari 2014 09:02 WIB

Tri Rismaharini. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Memimpin Surabaya sejak 2010 menggantikan Bambang D.H., Wali Kota Tri Rismaharini menolak proyek jalan tol yang semula disetujui pendahulunya. Malah, proyek senilai Rp 9,2 triliun itu sudah ditenderkan dan dimenangi PT Margaraya Jawa Tol. baca:Wali Kota Risma dan Serangan Bertubi Soal Tol)

Risma berkukuh menolak proyek jalan bebas hambatan sepanjang 25 kilometer itu. Salah satu alasannya, “Kalau masyarakat bisa memakai jalan gratis, mengapa harus membayar?” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 12 Februari 2014 lalu.

Majalah Tempo dalam edisi #SaveRisma: Siapa Menggasak Surya-1 pekan ini menulis, meski memenangi proyek tol yang dirancang sejak 2006, PT Margaraya Jawa Tol gagal memenuhi proyek karena kesulitan dana. Di akhir pemerintahan Bambang D.H., Margaraya akhirnya membentuk konsorsium pendanaan bersama PT Jasa Marga, PT Duta Graha Indah, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Elnusa. Mereka menyatakan siap memulai pembangunan.

Namun, semuanya buyar karena Risma tetap berkukuh menolak proyek yang dianggapnya tak diperlukan warga Surabaya itu. Itu juga membuat Risma bersimpang jalan dengan Bambang D.H., pendahulunya yang kemudian menjadi wakilnya.

Dari hasil penelusuran edisi Majalah Tempo, ada lobi-lobi oleh pengusaha yang dilancarkan untuk melunakkan sikap Risma. Salah satunya menggunakan “jalur ITS”--Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, tempat Risma dulu kuliah.

Direktur PT Duta Graha Indah, Dudung Purwadi, yang juga lulusan perguruan tinggi itu, dikirim buat menemui Hendro Gunawan, alumnus Teknik Sipil ITS, yang dulu menduduki kursi Ketua Badan Pembangunan Daerah Surabaya.

Hendro, yang kini menjadi Sekretaris Kota Surabaya, itu menceritakan Dudung datang untuk minta tolong agar proyek jalan tol dilanjutkan. Namun, tamunya itu menyorongkan amplop tebal. Hendro menolak.

Melalui jalur lain, konsorsium ini berusaha menemui Risma untuk menyerahkan Rp 8 miliar. Namun, Risma tak bergeming. “Saya tak pernah saya izinkan dia masuk ruangan saya,” ucap Risma kepada Tempo pada Selasa pekan lalu.

Digempur kiri dan kanan, Risma mengajak Hendro melaporkan kasus ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Lembaga ini menurunkan tim ke Surabaya. Penyadapan pun dilakukan. Buntutnya, penyelidik malah mendapat temuan yang lebih kakap: penyuapan dan korupsi proyek Wisma Atlet SEA Games XXVI Palembang, yang juga melibatkan Duta Graha Indah. (baca: Wali Kota Risma Didesak Mundur karena Tolak Tol?)

Dudung Purwadi, yang kini menjabat Direktur Utama Duta Graha Indah, membantah berusaha menyuap Risma dan anggota stafnya. “Sepanjang yang saya ketahui, semuanya tidak benar,” katanya melalui surat elektronik kepada Tempo.







BUDI S | AGUS SUP | DEWI SUCI R | AGITA | EDWIN F | KUKUH SW

Berita terkait
Wali Kota Risma dan Serangan Bertubi Soal Tol
Baru Ketemu Risma, Whisnu Sudah Cerita Proyek
Curhat Wali Kota Risma kepada Elite PDIP
PDIP: Ada yang Mengadu Domba dalam Kasus Risma

Wali Kota Risma dan Kisah Anak Tukang Semir Sepatu

Berita terkait

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

1 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

7 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

7 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

13 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

14 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

15 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

18 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

18 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

20 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

20 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya